Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara RI (Kapolri), Jenderal Pol. Sutanto, menegaskan bahwa pihaknya menolak penarikan pasukan Polri di Poso ebagaimana permintaan sejumlah kalangan masyarakat di daerah tersebut. "Keberadaan aparat itu untuk menciptakan suasana aman dari tindakan teror, jangan dibalik. Dan, aparat bertugas mencari pelaku yang mengacau," kata Sutanto di Jakarta, Selasa. Sutanto mengemukakan, kejadian di Poso diawali dengan diserangnya pos polisi Gebang Rejo, Poso, dengan bom dan batu oleh masyarakat. "Itu kan melanggar hukum, dan harus kita tindak pelakunya," katanya menegaskan. Situasi keamanan di kota Poso sejak Minggu malam (22/10) dilaporkan kembali memanas menyusul bentrok antara aparat keamanan dari kesatuan Brimob dengan warga di Kelurahan Gebang Rejo kota. Selain itu, pada Selasa dini hari sekitar pukul 00.20 WITA, Gereja Eklesia yang terletak di Jalan Pulau Seram Kelurahan Gebang Rejo, Poso, terbakar. Menanggapi serangkaian situasi dan kondisi tersebut, Kapolri pun menambahkan bahwa yang terjadi di Poso saat ini bukanlah konflik komunal secara horizontal, seperti beberawapa waktu lalu, namun apa yang terjadi belangan ini adalah aksi teror. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006