... yang perlu kita katakan, kalau kita tidak berjuang menegakkan (khilafah) ini kalau ulama sepakat wajib untuk menegakkannya... "
Banjarmasin, Kalimantan Selatan (ANTARA News) - Pengamat sosial kemasyarakatan dan politik Islam, Ustadz Rahman Fauzan, berpendapat, fenomena generalisasi isu Islamic State Iraq and Syria (ISIS) belakangan ini tidak lain sebagai upaya untuk menodai Islam.
"Penodaan Islam dimaksud, termasuk terhadap ajaran Islam dalam bidang politik seperti khilafah," tandasnya pada diskusi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, Minggu.
Namun menurut ustadz itu, bagaimanapun faktanya berbeda. "Khilafah sejatinya membawa kesejahteraan bukan kesengsaraan. Kita lihat sekarang ketika kaum Muslim tanpa khilafah direndahkan, merosot, dan teraniaya dimana-mana," ujar anggota Lajnah Khusus Ulama HTI itu.
"Sedangkan kita bisa melihat banyak penemu dari orang Islam, dan harga diri kaum muslim dibela, tidak ada penodaan terhadap Islam. Itu karena khilafah," katanya.
Kemudian Humas HTI Kalimantan Selatan, Ustdaz Hidayatul Akbar, menyatakan, khilafah itu ajaran Islam, bagian khazanah Islam, wajib ditegakkan, baik dilihat dari nash-nash syara maupun pendapat ulama-ulama mu'tabar.
"Apalagi yang perlu kita katakan, kalau kita tidak berjuang menegakkan (khilafah) ini kalau ulama sepakat wajib untuk menegakkannya," tandasnya sebelum memasuki sesi tanya jawab.
Ia menambahkan, khilafah itu dipimpin oleh seorag khalifah. Untuk menjadi Khalifah ada syarat-syaratnya antara lain tegaknya negara khilafah dan juga ada syarat-syaratnya, serta metode untuk menegakknya juga ada.
Pewarta: Syamsuddin Hasan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014