Sebaliknya, penduduk Johor yang berkunjung ke Kepri juga akan mendapatkan perlakuan istimewa ketika menginap di hotel di Provinsi Kepri

Kuala Lumpur (ANTARA) - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru menginisiasi pertemuan koordinasi membahas implementasi Program Special Border Treatment (SBT) bagi penduduk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan Negeri Johor.

Konsul Jenderal RI Johor Bahru Sigit S Widiyanto dalam keterangan diterima di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis, mengatakan SBT merupakan program promosi bersama melalui pemberian perlakuan istimewa atau insentif kepada penduduk Provinsi Kepri dan Negeri Johor berupa potongan harga, tarif khusus, “refresment”, manfaat, insentif atau perlakuan istimewa lain saat berkunjung ke hotel, restoran, destinasi wisata, pusat perbelanjaan dan lainnya di Negeri Johor maupun Provinsi Kepri.

Sebagai ilustrasi, ia mengatakan bagi warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki KTP penduduk Kepri yang berkunjung ke Negeri Johor, akan mendapatkan diskon atau perlakuan khusus ketika menginap di hotel atau makan di restoran yang ada di Johor.

Sebaliknya, penduduk Johor yang berkunjung ke Kepri juga akan mendapatkan perlakuan istimewa ketika menginap di hotel di Provinsi Kepri.

Data statistik dari BPS Kepulauan Riau menyebutkan bahwa hingga September 2024, kunjungan wisatawan Malaysia ke Kepri tercatat sejumlah 231.362 orang wisman. Sedangkan data Tourism Johor menyebutkan bahwa jumlah pelawat asing asal Indonesia ke Negeri Johor sampai September 2024, tercatat mencapai 1.003.179 orang.

Baca juga: BP3MI Kepri dampingi kepulangan 127 PMI deportasi dari Johor

Baca juga: Dispar Kepri : Johor-Lagoi kerja sama buka rute pelayaran baru

Implementasi Program SBT ini, menurut Sigit, diharapkan dapat menjadi platform promosi bersama
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di kedua wilayah.

Bagi Kepri, lanjutnya, Program SBT tersebut dapat menjadi special booster dalam mencapai target kunjungan wisatawan asing ke Kepulauan Riau yang tahun ini ditargetkan mencapai tiga juta orang.

Dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Pariwisata Kepri maupun Pengarah Tourism Johor menyambut baik inisiatif SBT itu, yang dalam implementasinya akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan industri pariwisata di kedua wilayah.

Di tingkat Provinsi Kepulauan Riau, Program SBT tersebut akan dilaksanakan oleh Badan Promosi Pariwisata Daerah sebagai koordinator implementasi SBT.

Sebagai tindak lanjut pertemuan, Kepri dan Johor sepakat untuk membentuk taskforce yang akan mengidentifikasi para peserta yang berminat mengikuti program SBT ini dan diharapkan program ini dapat diluncurkan pada saat pertemuan ASEAN Tourism Forum di Johor Bahru pada bulan Januari 2025.

Pertemuan membahas implementasi SBT itu dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kepri, Pengarah Tourism Malaysia untuk wilayah Selatan, Tourism Johor serta perwakilan beberapa asosiasi industri pariwisata Kepri seperti Asosiasi Biro Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), Asosiasi Agen Perjalanan Indonesia (ASTINDO), Asosiasi Pariwisata Bahari Indonesia (ASPABRI), Insan Pariwisata Indonesia (IPI), dan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI).

Sedangkan yang hadir secara daring yakni Ketua Tim Pemasaran Asia Tenggara Kementerian Pariwisata RI dan perwakilan Direktorat Asia Tenggara, Kementerian Luar Negeri, ujar dia.

Baca juga: Dispar Kepri siapkan rute Bintan-Johor tingkatkan kunjungan wisman

Baca juga: BP Batam-Johor perkuat hubungan tingkatkan kerja sama ekonomi

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024