Bekasi (ANTARA News) - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, akan melibatkan developer properti swasta dalam pembangunan jalan layang guna mengantisipasi kemacetan lalu lintas pascaberoperasinya dua jalur ganda atau double-double track kereta.
"Pelibatan pihak ketiga akan kita upayakan di lintasan Jalan Agus Salim yang menghubungkan pusat kota dengan kawasan utara," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi Supandi Budiman di Bekasi, Sabtu.
Menurutnya, pembuatan jalan layang di lokasi itu mutlak diperlukan mengingat pihaknya akan menutup akses pintu perlintasan kereta di lokasi tersebut pada saat proyek double-double track berjalan.
"Rel kereta di Jalan Agus Salim merupakan salah satu dari tujuh perlintasan kereta sebidang yang akan kita tutup dengan pertimbangan keselamatan pengguna jalan. Sebab, pada saat double-double track beroperasi kereta akan melintas lebih sering," katanya.
Dikatakan Supandi, pihaknya telah menjalin kesepakatan dengan PT Arta Bangun Pratama selaku pengembang Perumahan Green River City di lahan eks Patal, Jalan Agus Salim, Bekasi Timur, untuk pembangunan jalan layang di atas perlintasan kereta sebidang.
"Saya optimistis, pembangunan jalan layang itu juga akan menguntungkan developer karena akan meningkatkan harga properti," katanya.
Menurut dia, jembatan itu diproyeksikan akan melintasi Simpang Bulan-Bulan, Jalan Perjuangan, dan berakhir di lokasi Perumahan Green River City.
Selain itu, kata dia, jalan tersebut juga akan terkoneksi dengan Jalan Sisi Selatan Pangeran Jayakarta yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.
"Jalan Sisi Selatan Pangeran Jayakarta ini akan terbentang mulai dari simpang Jalan Layang KH Noer Alie Summarecon hingga ke Jembatan Layang Kranji menyisiri Kali Pengairan dan terkoneksi ke Jalan Agus Salim," katanya.
Supandi memperkirakan, realisasi proyek itu diharapkan mampu mengurangi beban kendaraan dari arah utara menuju selatan.
"Lima atau 10 tahun ke depan, jalan tersebut akan bisa mengurangi beban transportasi dari utara ke selatan," katanya.
(KR-AFR/Z002)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014