Jakarta (ANTARA) - Indonesia melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Kementerian Sumber Daya Alam China (MNR) menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang maritim dan meresmikan Indonesia-China Center for Ocean and Climate (ICCOC) atau Pusat Kelautan dan Iklim Indonesia-China.
Peresmian itu dilakukan pada penyelenggaraan The 8th China-Southeast Asian Countries Marine Cooperation Forum yang berlangsung di Jakarta pada Kamis.
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menyoroti pentingnya kerja sama dalam pengelolaan laut terpadu, konservasi ekosistem, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di bawah kerangka UN Decade of Ocean Science.
“ICCOC akan menjadi wadah kerja sama terbuka, melibatkan perguruan tinggi, kementerian terkait, dan pemangku kepentingan lainnya di Indonesia serta negara-negara tetangga. Hal ini sejalan dengan upaya kami untuk mempercepat kontribusi terhadap UN Decade of Ocean Science,” kata Laksana.
Pada kesempatan tersebut, Handoko menyampaikan area kerja sama utama yakni terkait interaksi laut-atmosfer berupa penelitian tentang dampak perubahan iklim terhadap wilayah laut dan atmosfer di Asia Tenggara.
Kemudian tentang keanekaragaman hayati laut dengan melakukan studi mendalam tentang ekosistem laut, termasuk flora, fauna, dan sumber daya laut.
Selanjutnya, eksplorasi dasar laut dengan pengembangan teknologi untuk memahami potensi sumber daya di dasar laut. Terakhir, pengelolaan sampah laut berupa kolaborasi untuk menangani sampah laut lintas batas yang menjadi tantangan global.
"Sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi tantangan besar dari dampak perubahan iklim, seperti kenaikan permukaan laut, perubahan ekosistem laut, dan cuaca ekstrem," ujar Laksana
Menurut dia, BRIN tidak hanya menjadi mitra bilateral dengan China tetapi juga berperan sebagai hub kerja sama maritim China untuk kawasan Asia Tenggara.
Wakil Menteri Sumber Daya Alam China Shuxian Sun menekankan pentingnya kerja sama maritim sebagai bagian dari visi untuk membangun "21st Century Maritime Silk Road."
Ia menyebutkan bahwa selama 11 tahun terakhir, China dan negara-negara Asia Tenggara telah memperkuat hubungan melalui jalur politik persahabatan, logistik, dan pembangunan bersama.
"ICCOC akan menjadi pusat unggulan untuk kolaborasi penelitian iklim dan kelautan, yang mencakup pemantauan ekosistem, mitigasi perubahan iklim, dan transfer teknologi. Keberadaan pusat ini diharapkan menjadi pendorong utama peningkatan kapasitas kawasan dalam menghadapi tantangan global," kata Sun.
Baca juga: BRIN dan China gelar forum penguatan kerja sama di bidang maritim
Baca juga: Peneliti BRIN identifikasi isu lahan kerap dihadapi masyarakat adat
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024