Beijing (ANTARA) - Sejenis pelat baja yang resistan terhadap suhu rendah dan berdaya tahan tinggi, yang dikembangkan oleh produsen baja berat terkemuka di China, Shougang Group, berhasil digunakan di pembangkit listrik Penyimpanan Energi Udara Terkompresi (Compressed Air Energy Storage/CAES) yang canggih.
Pembangkit listrik CAES berkapasitas 300 megawatt (MW) yang berlokasi di Feicheng, Provinsi Shandong, China timur, itu telah terhubung ke jaringan listrik, ungkap Shougang pada Rabu (27/11).
Pembangkit-pembangkit listrik CAES mengubah kelebihan daya menjadi udara terkompresi dan menyimpannya di dalam sebuah sistem penyimpanan gas tertutup, seperti gua garam dan bilik buatan.
Ketika permintaan daya meningkat, udara terkompresi itu dilepaskan untuk menghasilkan listrik.
Dibandingkan dengan penyimpanan yang dipompa dan penyimpanan energi baterai, CAES merupakan pendekatan baru yang menawarkan efisiensi konversi energi hingga 70 persen.
Untuk mengompresi udara dengan pengisian dan pengosongan secara berkala hingga lebih dari 10 megapascal, material baja tersebut harus tahan terhadap suhu serendah minus 50 derajat Celsius serta memiliki daya tahan tinggi di bawah beban yang berganti-ganti selama siklus pengisian dan pengosongan yang terjadi berulang kali.
Pelat baja yang dikembangkan oleh Shougang Group itu dirancang untuk menahan dampak di bawah suhu minus 50 derajat Celsius dan dipastikan 30 persen lebih tahan lama dibandingkan pelat baja konvensional berkekuatan tinggi.
Pelat baja tersebut juga memberikan dukungan material dasar untuk penerapan industri pada teknologi penyimpanan energi baru.
Selain itu, pembangkit listrik CAES tersebut berhasil melewati uji penerapan praktis serta memenuhi persyaratan efisiensi, keamanan, dan siklus hidup material yang tinggi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024