Jakarta (ANTARA) - Penulis novel Dewi Lestari atau yang akrab disapa Dee Lestari membagikan sejumlah kiat yang bisa dilakukan oleh seseorang yang sedang menghadapi fase stuck (terhambat) menulis.

“Saya percaya writer’s blog itu 90 persen urusan teknis, ada non-teknis juga biasanya,” kata Dee saat berkunjung ke ANTARA Heritage Center (AHC) di Jakarta, Kamis.

Dee mengatakan masalah utama saat menulis biasanya datang dari munculnya rasa jenuh, merasa lelah dan kecapaian. Kemudian terkait dengan teknis bisa jadi berupa adanya logika yang salah atau rantai sebab akibat yang putus.

Meski demikian hal tersebut menurutnya merupakan hal yang biasa sebagai manusia. Guna mengatasi perasaan tersebut, Dee menilai merelaksasi tubuh merupakan langkah terbaik agar dapat melanjutkan tulisan yang sebelumnya sedang disusun.

Baca juga: Dewi Lestari sebut proses menulis fiksi lebih sulit dari biografi

Baca juga: Dewi Lestari nilai buku fiksi rentan kena pembajakan

Sejumlah cara yang ia sebutkan yakni berjalan-jalan ke suatu tempat, bertemu teman untuk bertukar pikiran dan cerita, berolahraga atau hal-hal yang bisa mendistraksi pikiran dari rasa jenuh tersebut.

“Tapi habis itu kembali lagi ke menulis, jangan kelamaan juga relaksasinya. Jadi relaksasi ini hanya sekadar untuk mengobati kejenuhan kita,” ucap dia.

Hal lain yang perlu dilakukan adalah dengan mencoba mempelajari ilmu menulis.

“Ilmu menulis biasanya datang dari struktur ketika kita sudah paham struktur, kita jadi tahu bagaimana menyusun logika cerita. Jadi milikilah ilmu struktur yang baik niscaya menulis kamu akan lebih mudah,” kata wanita yang gemar dipanggil Ibu Suri itu.

Ketika ditanya soal dirinya sendiri, Dee mengaku biasa menyelesaikan fase stuck menulis itu dengan pergi mandi untuk menenangkan pikirannya.

Ia memilih untuk tidak berpergian keluar rumah atau daerah lain karena lebih gemar bekerja di ruang kerjanya. Adapun kegiatan lain yang ia gemari yakni berolahraga dan berjalan-jalan dalam waktu yang tidak lama.

“Enggak, (kalau lagi stuck) mandi saja saya, saya pergi shower, mandi. Itu enggak perlu jauh-jauh karena saya menulis setiap hari. Masa stuck ke Bali? kan nanti berat di ongkos, jadi saya cuma mandi atau olahraga dan jalan-jalan sebentar,” kata pelantun lagu “Malaikat Juga Tahu” itu.

Dee Lestari saat ini telah menerbitkan buku karyanya yang ke-18 dengan judul “Tanpa Rencana”. Buku tersebut berisikan cerita pendek, puisi dan prosa yang bersifat personal.

Beberapa buku lain yang telah ia tulis sebelumnya, Supernova: Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh (2001), Perahu Kertas (2003), Filosofi Kopi (2006), Di Balik Tirai Aroma Karsa (2019) hingga Rapijali (2021).

Baca juga: Dee Lestari rangkum fase kesedihan hidup dalam "Berduka"

Baca juga: Tips mudah jadi "storyteller" andal dari Dee Lestari

Baca juga: Dee Lestari rangkum fase kesedihan hidup dalam "Berduka"

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024