Jakarta (ANTARA) - Presiden International Social Security Association (ISSA) Mohammed Azman membeberkan kondisi jaminan sosial (jamsos) bagi pekerja informal di sejumlah negara.
Salah satunya India yang dinilai telah melakukan strategi yang baik dalam pemenuhan jaminan sosial untuk para pekerja informal.
"Dengan 90 persen dari 400 juta pekerja di sektor informal, India memiliki inisiatif memberikan jaminan sosial dengan memberikan penghargaan pada karyawan setidaknya 15 ribu rupee atau Rp2,8 juta," kata Azman dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis.
Ia menambahkan, India memberikan dana pensiun setiap bulan setara Rp560 ribu yang bisa didapatkan setelah umur 60 tahun, yang diberikan pada 4,5 juta pekerja.
Baca juga: Ekosistem digital BPJS Kesehatan jadi contoh jaminan sosial dunia
Baca juga: BPJS Kesehatan-ISSA gelar simposium internasional bahas jaminan sosial
Selain itu, dari data e-Shram Portal dengan 280 juta pekerja juga memastikan berbagai manfaat yang akan didapatkan target. Misalnya seperti asuransi dan latihan kemampuan yang dapat meningkatkan keamanan dan kesejahteraan bagi pekerja platform.
Azman juga membeberkan kondisi jaminan sosial bagi pekerja informal yang menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam mengatasi tantangan.
Melalui jaminan sosial, Thailand memperkenalkan sistem voluntary dan memungkinkan pekerja informal untuk berkontribusi ke program ke jaminan sosial yang fleksibel.
"Pada tahun 2023, sekitar 3,5 juta pekerja informal telah mendapatkan akses ke asuransi kesehatan, keuntungan kesejahteraan, dan dana pensiun. Pemikiran ini menunjukkan bagaimana sistem fleksibel yang terdesain dapat membawa pekerja informal di bawah payung jaminan sosial," ucap dia.
Berkaca dari India, Azman menyarankan adanya sistem registrasi digital seperti e-Shram portal yang berfungsi untuk memastikan penyampaian keuntungan.
Sedangkan dari Thailand, Indonesia dapat membangun program keselamatan sosial dan mendesain lembaga survei yang lebih fleksibel untuk pekerja informal yang didukung oleh subsidi pemerintahan.
"Ini dapat menjangkau agar 60 persen pekerja informal dapat merasakan jaminan sosial. Kehadiran alat digital untuk jaminan sosial dan kemudahan proses pembayaran akan meningkatkan efisiensi dan cakupannya," tuturnya.*
Baca juga: BPJS Kesehatan gandeng ISSA gelar webinar jaminan sosial
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024