Kabul (ANTARA News) - Pemimpin Taliban yang buron, Mullah Mohammad Omar, menggunakan Idul Fitri tahun ini dengan mengeluarkan ancaman bahwa para pendukungnya akan meningkatkan perjuangan mereka di Afghanistan pada tingkat mengejutkan untuk mengusir pasukan asing di bawah pimpinan Amerika Serikat (AS). Dalam satu pesan panjang Idul Fitri kepada rakyat Afghanistan, Omar juga mendesak Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menarik hampir 20.000 tentara, dan berhenti mengorbankan tentara untuk AS, serta meminta bangsa Afghanistan tetap mendukungnnya. "Dengan rahmat Allah, perang akan ditingkatkan dan akan dilakukan dalam beberapa bulan ke mendatang," katanya di dalam pesan berbahasa Pashton ke media, dan juga dikirim ke Internet yang ditandatangani Pemimpin Setia dalam Perlawanan Afghanistan. "Saya yakin perang itu merupakan satu perang yang mengejutkan," kata pemimpin yang bermata satu itu, dan nyawanya dihargai 10 juta dolar AS oleh pasukan NATO. Sejauh ini, 2006 merupakan adalah tahun paling berdarah di Afghanistan sejak pemerintah Islam pimpinan Omar digulingkan oleh invasi pimpinan AS akhir tahun 2001. NATO, yang mengambil alih komando nasional penuh perang terhadap Taliban dari pasukan AS bulan ini, mengatakan bahwa serangan-serangan di selatan menurun sejak pihaknya membunuh ratusan gerilyawan dalam dua serangan dua pekan pada September 2006 melalui Operasi Medusa. Tapi, NATO mengakui pertempuran dan serangan bom terjadi tiap hari, sehingga pemerintah Afghanistan memperingatkan akan terjadi peningkatan serangan bom bunuh diri menjelang meredanya pertempuran dalam musim dingin. Seorang perwira polisi di Kabul mengatakan 15 orang ditangkap ketika berusaha memasuki kota itu dengan membawa bahan-bahan peledak menjelang Idul Fitri, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006