Sesuai juga dengan program pemerintah yaitu hilirisasi dan industrialisasi untuk mendorong competitiveness Indonesia di dunia, WIKA juga terlibat dalam berbagai proyek-proyek Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC)
Jakarta (ANTARA) - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) menyampaikan komitmennya untuk mendukung program hilirisasi dan industrialisasi Presiden Prabowo Subianto lewat beragam proyek strategis yang tengah berjalan.
Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Vijaya menyampaikan bahwa perusahaan terlibat dalam berbagai proyek industri yang sejalan dengan visi pemerintahan baru untuk mendorong daya saing Indonesia di kancah global.
“Sesuai juga dengan program pemerintah yaitu hilirisasi dan industrialisasi untuk mendorong competitiveness Indonesia di dunia, WIKA juga terlibat dalam berbagai proyek-proyek Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC),” kata Mahendra saat pemaparan WIKA Public Expose 2024 di Jakarta, Kamis.
Beberapa kontribusi WIKA adalah pembangunan LPG Refrigerated Tuban, sebuah fasilitas penyimpanan LPG yang melayani pasokan untuk wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, serta sebagian Kalimantan dan Sulawesi.
Proyek ini memiliki nilai Rp3,58 triliun dan telah mencapai progres 30,37 persen per Oktober 2024. Fasilitas ini ditargetkan bakal memenuhi 35 persen kebutuhan LPG nasional.
Kemudian, WIKA juga terlibat dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Palu 2x50MW, yang menjadi bagian dari program pemerintah sebesar 152.164MW. Proyek senilai Rp2,21 triliun ini telah mencapai progres 92,14 persen.
Di sektor ketahanan sumber daya air, WIKA berperan dalam proyek SPAM Jatiluhur, salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta, Bekasi, dan Karawang.
Dengan anggaran Rp1,30 triliun, proyek ini hampir rampung dengan progres 99,7 persen. SPAM Jatiluhur diharapkan mampu menyediakan air minum hingga 4.750 liter per detik.
WIKA juga terus melanjutkan kiprahnya di sektor pembangunan bendungan. Proyek Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, senilai Rp596 miliar dan telah mencapai progres 99,15 persen. Bendungan ini akan menambah kapasitas irigasi untuk pertanian di wilayah Komering seluas 25.423 hektare.
“WIKA juga terlibat di dalam berbagai proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang merupakan program pemerintah untuk pemindahan ibu kota, di mana memang sebagai contoh ini, WIKA terlibat dalam proyek Sumbu Timur Fase 2 yang saat ini memiliki progres 69,8 persen,” jelas Mahendra.
Sebagai salah satu perusahaan konstruksi pelat merah, WIKA telah berkontribusi cukup signifikan pada pembangunan infrastruktur strategis seperti Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi di Jawa Timur.
Proyek ini mempunyai nilai Rp997 miliar dan telah mencapai progres 60,05 persen per Oktober 2024. Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi menjadi bagian dari 842,02 kilometer jalan tol yang telah dibangun oleh WIKA dari total 2.631 kilometer jalan tol di Indonesia.
Mahendra menegaskan bahwa seluruh proyek yang dijalankan WIKA bertujuan untuk memperkuat kemandirian Indonesia hingga mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dengan pengalaman dan portofolio yang luas, WIKA optimistis dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan infrastruktur strategis, ketahanan energi, ketahanan pangan, dan sumber daya air yang sejalan dengan prioritas pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca juga: WIKA siap dukung program tiga juta rumah per tahun
Baca juga: Kontribusi WIKA dalam Pembangunan Indonesia melalui Asta Cita
Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024