Timika (ANTARA News) - Warga Kerukunan Keluarga Sulawesi Tenggara (KKST) di Timika, Papua, Jumat siang menguburkan jenazah Laine (40), korban serpihan peluru nyasar saat aparat membubarkan secara paksa bentrok dua kelompok massa di Gorong-gorong, Rabu (13/8).
Jasad Laine dimakamkan di Pekuburan Muslim, di samping Pangkalan TNI AU Timika, dihadiri oleh puluhan warga KKST.
Ketua KKST Kabupaten Mimika, La Sumadi mengatakan Laine terkena serpihan peluru pada bagian pinggang kanannya. Korban sempat dirawat selama beberapa hari di Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika dan dinyatakan meninggal dunia pada Jumat pagi sekitar pukul 05.00 WIT.
"Kami minta warga KKST tetap menahan diri dan jangan ada yang melakukan gerakan tambahan, sebab ada pihak kepolisian yang akan menangani kasus ini," kata La Sumadi.
Kapolsek Mimika Baru AKP Asep Bangbang Saputra menyampaikan permintaan maaf jajaran Polres Mimika kepada keluarga korban.
Asep menuturkan bahwa insiden yang menimpa korban sama sekali di luar kehendak kepolisian.
"Kejadian ini di luar kehendak kita bersama sehingga saya sebagai pihak keamanan menyampaikan permohonan maaf. Ke depan jika ada masukan tentang kejadian ini, mari kita duduk bersama untuk membicarakannya secara baik-baik," tutur Asep.
Ia menambahkan, insiden yang menimpa korban menjadi bahan introspeksi diri bagi semua pihak baik aparat kepolisian maupun warga masyarakat setempat.
"Masyarakat yang tidak berkepentingan jangan lagi ikut-ikutan terlibat dalam konflik. Sebab kalau sudah ada kejadian seperti ini, kelompok yang membawa massa malah tidak bertanggung jawab," katanya.
Kematian Laine menambah jumlah korban jiwa selama konflik sosial yang terjadi di Timika selama dua pekan terakhir. Konflik bermula saat ditemukannya jenazah Korea Waker, Kepala Suku Dani.
Peristiwa itu memicu serentetan aksi kekerasan di Timika hingga menewaskan sebanyak sembilan warga. (E015/H-KWR)
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014