Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat sejak tahun 2014 hingga tahun ini sudah sebanyak 373 Rukun Warga (RW) mengikuti Program Kampung Iklim (Proklim) sebagai upaya adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.
Wakil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Sarjoko menyatakan dari jumlah ini lokasi terbanyak berada di Jakarta Barat dengan total sebanyak 116 RW, diikuti Jakarta Pusat yakni 83 RW.
"Sampai tahun 2024, jumlah lokasi Proklim di DKI Jakarta sebanyak 373 RW, dengan distribusinya saat ini di Jakarta Barat 116 RW, Jakarta Pusat sebanyak 83 RW," kata dia dalam acara yang diadakan Forum Sahabat Program Komunitas untuk Iklim (Proklim) se-DKI Jakarta di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Kamis.
Sarjoko mengatakan capaian DKI Jakarta tahun 2024 untuk program kampung iklim adalah diperolehnya trofi penghargaan Proklim Lestari oleh RW 04 Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Kepulauan Seribu.
Baca juga: Jaksel beri penghargaan Adiwiyata kepada 16 sekolah
Selain itu, terpilihnya 17 penerima sertifikat penghargaan Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
"Apresiasi dan ucapan terima kasih atas jerih payah, kerja keras, untuk membuat lingkungan jadi tempat tinggal yang nyaman, hijau, dan bersih," kata dia.
Dalam rangka melakukan pembinaan terhadap lokasi Proklim, DLH DKI Jakarta menggandeng berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) seperti Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) serta Dinas Kesehatan, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi.
SKPD ini mengambil peran sesuai tugas, pokok dan fungsinya. "Banyak SKPD yang menjadi mitra kami, diharapkan bisa saling bergandeng tangan, supaya hal-hal yang terasa menjadi berat ini bisa kita laksanakan secara lebih ringan," ujar dia.
Baca juga: Proklim diharapkan jadi motivasi warga untuk lebih peduli lingkungan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka peluang bagi pihak swasta, seluruh pemangku kepentingan, untuk bisa mengambil peran, melalui kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) atau sejenisnya.
Sarjoko menambahkan, sebanyak 25 persen lokasi di Jakarta nantinya dapat menjalankan tertib Proklim dan diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak guna mewujudkan target tersebut.
Secara nasional, KLHK menargetkan sebanyak 20 ribu Proklim akan terbentuk di 2024, sebagai bentuk aksi nyata mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca.
Proklim adalah program nasional yang dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk memperkuat kapasitas adaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
Baca juga: Tim lomba Proklim lakukan verifikasi di Kebon Jeruk
Selain itu mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengenali adaptasi dan mitigasi perubahan iklim upaya yang telah dilakukan di tingkat masyarakat. Program tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi daerah.
Di Jakarta, program ini sebenarnya tidak hanya menyasar wilayah yang masyarakatnya telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan, dari lingkup komunitas hingga RW.
Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam program ini antara lain pengelolaan sampah, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan, dan peningkatan ketahanan pangan.
Di antara sejumlah dampak positif Proklim, salah satunya dirasakan warga RW 06 Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, yang tidak lagi menemukan sampah berserakan di lingkungannya karena sudah terkelola dengan baik di bank sampah.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024