Baghdad (ANTARA News) - Sedikitnya 30 orang terbunuh ketika milisi pengikut aliran Syiah melepaskan tembakan di dalam satu masjid Sunni di Provinsi Diyala, di bagian timur Irak Jumat, kata satu sumber keamanan Irak.
Sumber itu mengatakan sedikitnya 30 jasad tiba di rumah sakit di kota Baquba di provinsi tersebut. Para saksi mata mengatakan angka kematian akibat serangan tersebut lebih tinggi tetapi tak mungkin segera untuk memverifikasi laporan-laporan itu.
Kekerasan berlatar belakang perbedaan aliran dapat mencederai usaha-usaha yang dilakukan Perdana Menteri Haider al-Abadi, yang baru dilantik dan penganut Syiah moderat, untuk membentuk pemerintahan yang dapat mempersatukan rakyat Irak melawan Negara Islam, para militan Sunni yang telah menguasai sejumlah besar bagia dari negara itu.
Mobil-mobil ambulan membawa jasad-jasad ke kota Baguba, kota utama di Provinsi Diyala, tempat para milisi Syiah yang dilatih Iran berkuasa dan bertindak dengan mengabaikan hukum.
Serangan-serangan atas masjid-masjid sangat sensitif dan di masa lalu para pengikut dua aliran tersebut saling balas dendam. Irak mengalami kekerasan sektarian yang berpuncak pada 2006-2007.
Pasukan milisi Syiah Irak mengeksekusi 15 pengikut Sunni dan kemudian menggantung mereka di tiang-tiang listrik di alun-alun di Baquba pada Juli, kata polisi.
Para pejabat kepolisian Diyala mengatakan kepada kantor berita Reuters mereka telah memberikan milisi Syiah daftar nama yang dicurigai anggota Negara Islam sehingga bisa dilacak dan dieksekusi,demikian Reuters.
(M016)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014