Jakarta (ANTARA) - Direktur Kebijakan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mochammad Nurhasim mengatakan pentingnya mempercepat pembangunan desa guna mensukseskan Indonesia Emas pada 2045 mendatang sebagai 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
“Waktu berputar dengan cepat dan saya kira nanti kita banyak bisa berdiskusi tentang apa kira-kira prioritas yang perlu didorong oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah, untuk menyongsong pembangunan nasional khususnya untuk pencapaian target,” kata Mochammad Nurhasim pada saat membuka kegiatan “Workshop Desa dan Pencapaian Pembangunan Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Kamis.
Hal itu dikarenakan masih banyak temuan desa-desa yang memiliki level berkembang dan juga kurang berkembang atau masih tertinggal dan masih sangat tertinggal. Menurut dia, desa-desa dengan level tersebut memiliki jumlah yang tidak sedikit.
Untuk mengatasi hal tersebut diskusi dan juga tindakan nyata untuk membangun dan juga mensejahterakan desa harus segera dilakukan. Sehingga, para anak muda yang berasal dari desa tersebut, mau balik dan membangun desa mereka sehingga levelnya bisa meningkat.
Dengan keinginan dan juga kerjasama semua pihak, tidak menutup kemungkinan bahwa desa-desa yang ada di Indonesia bisa sangat berkembang dan sangat maju seperti desa-desa yang ada di negara lain.
“Korea Selatan pada waktu kami melakukan beberapa kajian tentang desa, itu ternyata stressing ataupun pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui beberapa program Saemuel Undong itu cukup berhasil,” ujar dia.
Untuk diketahui, Saemaul Undong merupakan program pemerintah Korea Selatan sejak tahun 1970-an dan pertama kali program tersebut diinisiasi langsung oleh Presiden Park Chung-hee.
Gerakan ini bertujuan untuk memodernisasi desa-desa di Korea Selatan, mengurangi kesenjangan antara desa dan kota, serta meningkatkan taraf kehidupan masyarakat desa melalui partisipasi aktif komunitas lokal.
Dia melanjutkan bahwa jika hal tersebut dilaksanakan di Indonesia, masih banyak beragam tantangan untuk mensukseskan atau mencontoh Korea Selatan dalam menerapkan desa sebagai industri karena mereka diwajibkan untuk menciptakan produk-produknya sendiri.
“Di dalam catatan kita itu, mengalami tantangan yaitu satu desa satu produk,” tutur dia.
Kegiatan “Workshop Desa dan Pencapaian Pembangunan Indonesia Emas 2045" dihadiri oleh Ivanovich Agusta, Ph.D Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa PDTT, Ira Hayatunnisma, MM Ditjen Bina Pemerintah Desa, Kemendagri RI dan juga La Husen Zuada, M.IP Dosen FISIP Universitas Tadulako.
Baca juga: Menko AHY: Guru sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045
Baca juga: Wapres Gibran ajak pemuda kerja keras wujudkan Indonesia Emas 2045
Baca juga: Mendes ingatkan pentingnya membangun desa untuk kemajuan Indonesia
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024