Jakarta (ANTARA News) - Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak tahu terkait kicauan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter kemarin malam.

"Saya tidak tahu. Yang nyampaikan siapa?" Kata Jokowi saat baru tiba di kantornya di Balaikota, Jumat.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan hubungannya dan Presiden SBY baik-baik saja. Bahkan mereka berdua sering bertemu. "Kita dengan beliau sering bertemu. Beliau malah ingin bantu kita," katanya.

Jika memang ada kabar yang menyebutkan hubungan Jokowi-SBY tidak baik, maka itu merupakan fitnah belaka.
"Siapa yang berbicara itu? Mungkin ada orang yang berbicara itu," katanya.

Jokowi mengatakan akan secepatnya bertemu SBY guna membahas transisi pemerintahan.

SBY melalui akun twitternya @SBYudhoyono yang diunggah Kamis malam, menegaskan bahwa dirinya dan Partai Demokrat (PD) tidak ada niat dan pikiran "ngrecoki" (mengganggu) Jokowi.

Hal ini disampaikan SBY menanggapi adanya pesan yang beredar agar dirinya dan PD jangan ngrecoki Jokowi. "Hari ini saya menerima sejumlah pesan bernada negatif. Saya tahu hal ini juga beredar di sejumlah kalangan. Pesan negatif itu berbunyi SBY dan PD jangan ngrecoki Jokowi. Artinya, SBY jangan mengganggu atau mengatur-atur Jokowi," kicauan SBY, Kamis malam.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan ingin segera bertemu dengan SBYakan membahas Rancangan Anggaran Pembangunan Belanja Negara (RAPBN) 2015.

"Secepatnya. Tapi Beliau ini ada di Papua. Ya tentu saja hal-hal yang berkaitan dengan RAPBN," kata Jokowi.

Selain membahas RAPBN, Jokowi juga akan mendiskusikan segala problema yang terjadi di kementerian selama SBY menjabat. Dengan begitu, pasca dilantik 20 Oktober 2014, Jokowi-JK dapat langsung menjalankan program prioritasnya.

"Kita kan ingin tahu juga persoalan di setiap kementerian. Kemudian hal-hal yang berkaitan dengan kesinambungan program pembangunan untuk pemerintahan yang baru," tutur mantan Wali Kota Solo ini.

"Supaya kegiatan yang kita punyai bisa terakomodasi di situ. Sehingga setelah pelantikan sudah bisa langsung kerja," kata dia.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014