... akan terus meningkat mendekati normal yaitu kisaran Rp6-Rp7 triliun perhari... "Semarang (ANTARA News) - Sejalan keputusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa pemilihan presiden RI beberapa waktu yang lalu, para investor mulai mendapat kepastian.
"Putusan MK semalam itu sangat berpengaruh terhadap kondisi saham, hari ini total transaksi nasional yang masuk ke bursa efek Indonesia mencapai Rp4,7 triliun," kata Branch Manajer PT Danareksa Sekuritas Semarang Melcy RS Makarawung di Semarang, Jumat.
Diharapkan ke depan jumlah itu akan terus meningkat mendekati normal yaitu kisaran Rp6-Rp7 triliun perhari.
Sebelumnya, saham masih bergerak lemah menunggu pengumuman keputusan sidang Mahkamah Konstitusi.
Sebelumnya, saham masih bergerak lemah menunggu pengumuman keputusan sidang Mahkamah Konstitusi.
"Beberapa hari terakhir ini pelaku saham masih berspekulasi terkait kondisi pasar ke depan, kalau sekarang sudah pasti dan investor tinggal mengikuti susunan kabinet yang segera dibentuk oleh pemerintahan yang baru," katanya.
Melcy juga berharap agar ke depan masyarakat domestik dapat mengikuti investasi saham sehingga potensi Indonesia tidak lagi dikuasai investor asing.
Menurut dia, bagi investor asing potensi Indonesia sangat besar mengingat jumlah penduduknya yang sangat banyak jika dibandingkan negara-negara lain terutama negara di Asia.
"Bandingkan saja antara jumlah penduduk Singapura yang hanya 2,5 juta dengan penduduk Indonesia yang 250 juta, bahkan investor Singapura lebih tertarik dengan potensi Indonesia," katanya.
Melcy juga berharap agar ke depan masyarakat domestik dapat mengikuti investasi saham sehingga potensi Indonesia tidak lagi dikuasai investor asing.
Menurut dia, bagi investor asing potensi Indonesia sangat besar mengingat jumlah penduduknya yang sangat banyak jika dibandingkan negara-negara lain terutama negara di Asia.
"Bandingkan saja antara jumlah penduduk Singapura yang hanya 2,5 juta dengan penduduk Indonesia yang 250 juta, bahkan investor Singapura lebih tertarik dengan potensi Indonesia," katanya.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
