Muara Teweh (ANTARA News) - Sungai Barito di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, yang selama hampir sebulan kondisi airnya surut, sejak Kamis (21/8) siang mulai naik sehingga dapat dilayari kapal besar.
"Sejak kemarin siang, sejumlah kapal dan tongkang bermuatan ribuan ton batu bara serta kosong mulai berlayar ke hilir atau selatan serta ke hulu," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Lalulintas Angkutan Sungai Danau Dan Penyeberangan (LLASDP) pada Dinas Perhubungan Barito Utara, Nurdin di Muara Teweh, Jumat.
Naiknya debit air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito sepanjang 900 kilometer yang bermuara di Kalimantan Selatan itu karena hujan mulai turun sejak beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Barito Utara maupun Kabupaten Murung Raya yang terletak di wilayah hulu atau utara.
Puluhan kapal tarik (tug boat) dan tongkang kosong milik perusahaan batu bara yang sempat tertahan dan kandas di pinggiran Sungai Barito kawasan Bukau Kecamatan Teweh Tengah dan tempat lainnya, kini sebagian mulai berlayar ke hulu.
"Ketinggian permukaan air yang sebelumnya surut sekarang naik, dan dapat dilayari tongkang berkapasitas di atas 3.500 ton," kata Nurdin.
Menurut dia, tongkang yang berlayar mengangkut batu bara belum banyak karena saat ini masih menunggu antrean di pelabuhan khusus (stock pile) untuk memuat batu bara.
"Ribuan ton batu bara yang sempat menumpuk karena air sungai surut kini mulai terangkut," katanya.
Skala tinggi air (STA) di Muara Teweh pada Jumat pagi berada diangka 7,80 meter yang menunjukkan ketinggian air lebih aman untuk transportasi sungai khususnya kapal bertonase besar.
(K009/A039)
Pewarta: Kasriadi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014