Palu (ANTARA News) - Situasi kota Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Senin dini hari masih mencekam lantaran dua warga dilaporkan tertembak saat bentrok dengan aparat keamanan, sementara itu kesatuan Brimob tampak disiagakan di sejumlah titik strategis di sekitar Kelurahan Gebang Rejo.
Seorang warga tewas tertembak di leher dan pahanya dilaporkan bernama Udin (22), warga Kelurahan Gebang Rejo, yang dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Poso pada Minggu malam sekira pukul 23.45 Wita, dan berselang 30 menit kemudian ia menghembuskan nafas terakhir lantaran pendarahan.
Sementara itu, korban kritis juga tertembak --di bagian dada dan perut-- dilaporkan bernama Muhammad Rizki alias Kiki (29), yang hingg kini mendapat perawatan intensif di RSUD Poso.
Sejumlah saksi mata mengemukakan, aparat keamanan sempat bersitegang dengan warga Keluarahan Gebang Rejo, dan mulai memuncak sesaat setelah sebahagian besar warga menunaikan Shalat Tharawih.
Menurut KH Adnan Arzal, sepulang warga dari mempersiapkan tempat pelaksanaan Shalat Idul Fitri 1427 Hijriyah di lapangan bola Jalan Pulau Irian, Keluruhan Gebang Rejo, tiba-tiba muncul puluhan anggota Brigade Mobil Kepolisian Negara RI (Brimob Polri).
"Aparat keamanan datang dari berbagai penjuru mengepung wilayah Tanah Runtuh, dan khawatir terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka warga membunyikan tiang listrik sehingga terjadi konsentrasi massa. Sesaat kemudian terdengar rentetang tembakan," katanya. Tanah Runtuh adalah nama lain Desa Gebang Rejo.
Adnan Arzal, yang juga Ketua Forum Solidaritas Umat Islam Poso, mengatakan bahwa warga terpaksa mendatangi Pos Polmas (Polisi Masyarakat) Kelurahan Gebang Rejo.
Alasan warga, lanjut dia, anggota Polmas tidak bertindak saat terjadi rentetan tembakan.
"Warga yang emosi melempari Pos Polmas, dan saat itulah anggota Brimob melepas tembakan ke arah warga hingga jatuh korban jiwa," kata Adnan menambahkan.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Poso, AKBP Rudi Suphariady, belum dapat memberikan penjelasan secara resmi dengan dalih sedang mengikuti rapat dengan kesatuaanya.
Sedangkan, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda)Sulteng, AKBP M. Kilat, juga belum bisa memberikan penjelasan kronologis ketegangan aparat keamanan dengan warga kota Poso.
Ia hanya mengatakan akibat peristiwa itu sebuah truk operasional milik Polres Poso dirusak massa.
"Kronologis ketegangan masih diselidiki," demikian Kilat. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006