Hamilton, Kanada (ANTARA) - Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (26/11) menyambut baik kemajuan menuju kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, serta mendesak kedua pihak untuk memanfaatkan momentum tersebut.

"Kami menegaskan kembali bahwa semua upaya untuk solusi diplomatik terhadap konflik ini harus didukung," ujar wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, saat konferensi pers.

Haq mendorong Israel dan Lebanon untuk "memanfaatkan peluang ini guna mengambil langkah menuju masa depan yang lebih stabil dan aman."

Ia juga menegaskan bahwa Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) serta utusan khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, siap mendukung pelaksanaan kesepakatan yang mungkin dicapai.

"Kami mencatat, dengan keprihatinan serius, laporan-laporan mengenai pengeboman parah oleh Angkatan Bersenjata Israel di Lebanon selatan dan wilayah selatan Beirut, yang menjatuhkan sejumlah korban jiwa," katanya menambahkan.

Ia juga menyebutkan bahwa serangan rudal dan drone (pesawat nirawak) oleh Hizbullah juga masih berlangsung.

Sambil mengutip Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq mengatakan "wilayah pinggiran selatan Beirut mengalami serangan besar hanya beberapa menit setelah lebih dari 20 perintah evakuasi dikeluarkan."

"Hari ini juga, wilayah padat penduduk di pusat kota Beirut menjadi sasaran serangan udara tanpa peringatan sebelumnya," ujarnya.

Serangan tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga memicu pengungsian lebih lanjut, katanya.

Haq menyampaikan bahwa, per 24 November, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat hampir 900.000 orang telantar di Lebanon sejak Oktober 2023.

Israel telah meningkatkan serangan udara di Lebanon dengan dalih menargetkan Hizbullah, sebagai bagian dari konflik berkepanjangan melawan kelompok tersebut sejak perang di Jalur Gaza mulai berlangsung tahun lalu.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, sedikitnya 3.760 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon, hampir 15.700 lainnya terluka, dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober 2023.

Israel memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke wilayah Lebanon selatan pada 1 Oktober.


Sumber: Anadolu

Baca juga: PBB prihatin atas insiden berulang yang libatkan pasukan UNIFIL

Baca juga: Lebanon-Israel sepakat akhiri konflik yang telah berlangsung setahun

Rudal Israel ke Beirut, Lebanon, tewaskan 11 orang

Penerjemah: Primayanti
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024