Di daerah lain PKL bisa dianggap sebagai hambatan bagi pemerintahnya, tetapi di Kudus PKL sudah menjadi potensi yang bisa meningkatkan ekonomi kerakyaratan...

Kudus (ANTARA News) - Sebanyak 575 pedagang kaki lima (PKL) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kamis, mendapatkan keleluasaan berjualan di sepanjang tepi jalan-jalan protokol di daerah setempat.

Kebebasan tersebut diberikan kepada PKL di Kabupaten Kudus dalam rangka memeriahkan gebyar PKL sekaligus pengenalan wisata kuliner khas Kudus yang berada di kompleks Matahari Plasa Kudus.

Jalan protokol yang dimanfaatkan oleh PKL untuk berjualan adalah Jalan Lukmono Hadi, Alun-alun Kudus, Jalan Sunan Kudus, dan Jalan Jendral Sudirman.

Masyarakat Kudus juga dapat memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mencicipi aneka jenis makanan dari berbagai daerah sambil menonton pentas musik.

Menurut Bupati Kudus, Musthofa, kesediaan PKL untuk bersama-sama memeriahkan gebyar PKL sekaligus pengenalan sentra kuliner di Kudus membuktikan bahwa PKL di Kudus bisa ditata dan kompak.

Apalagi, lanjut dia, PKL dianggap bisa memperkuat ekonomi kerakyatan.

"Di daerah lain PKL bisa dianggap sebagai hambatan bagi pemerintahnya, tetapi di Kudus PKL sudah menjadi potensi yang bisa meningkatkan ekonomi kerakyaratan," ujarnya.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Perdagangan Pasar dan Pengelolaan Pasar Kudus, Sudiharti menambahkan, sebanyak 575 PKL yang dilibatkan dalam gebyar PKL dan pengenalan sentra kuliner khas Kudus bisa memanfaatkan kesempatan berjualan di sepanjang jalan protokol hingga pukul 24.00 WIB.

Terkait dengan sentra masakan atau kuliner khas Kudus yang menempati jalur lambat di kawasan Matahari Plasa Kudus, kata dia, saat ini sudah lengkap karena terdapat 16 pedagang yang berjualan dari sebelumnya hanya empat pedagang.

Ia berharap, pedagang tersebut tetap mengikuti aturan yang ditetapkan, termasuk turut serta menjaga kebersihan lingkungan setempat.

"Jika ada pedagang yang tidak berjualan selama beberapa hari, tentunya akan diperingatkan hingga tiga kali," ujarnya.

Apabila tidak sanggup berjualan kembali, katanya, akan diganti dengan pedagang yang lain yang dinilai siap.

Pedagang yang berjualan di sentra kuliner tersebut mendapat fasilitas tempat jualan, seperti gerobak, tenda serta kursi.

Sentra kuliner khas Kudus tersebut dibuka mulai pukul 17.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB.

Besarnya anggaran untuk pengadaan gerobak dan tenda bagi pedagang yang menempati sentra kuliner tersebut mencapai Rp670 juta.

Di lokasi sentra kuliner tersebut, juga sudah tersedia tempat untuk mencuci perlengkapan makan serta tersedia sarana air bersih.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014