Medan (ANTARA) - Calon gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi, mengatakan, hasil hitung cepat atau quick count tidak menjadi landasan untuk memenangkan pemilihan kepala daerah.
"Nanti hasilnya di real count yang diumumkan Komisi Pemilihan Umum," ujar dia, usai menggunakan hak suaranya, di Medan, Rabu.
Ia yang menggunakan hak suaranya di tempat pemungutan suara 044 Kelurahan Pangkalan Mansyhur, Medan Johor, Medan, ini optimistis akan menangkan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumut di Pilkada 2024.
Baca juga: Anies harapkan pemimpin Jakarta mendatang tidak serbacoba-coba
"Satu persen pun yang penting menang. Saya yakin akan menjadi gubernur Sumut periode 2025-2030," kata dia.
Sebelum memilih, Rahmayadi yang berpasangan dengan Hasan Basri terlebih dahulu meminta restu dari ibunda-nya lalu menggunakan hak pilih bersama istri dan anak-anaknya.
Baca juga: Bupati Maros mencoblos di TPS 07 lawan kotak kosong
Meskipun hujan mengguyur Medan, dia yang mengenakan pakaian serba hitam menggunakan hak suaranya di TPS yang tidak jauh dari lokasi tempat tinggal-nya.
"Hasan posisinya di Jakarta, karena dia masih pegang KTP Jakarta, diurus di sini, katanya tidak sempat, sehingga dia harus kembali ke Jakarta, karena hak pilihnya di sana," sebut dia.
Baca juga: Ketua Bawaslu RI sebut beberapa dugaan "serangan fajar" dapat dicegah
Setelah menggunakan hak suaranya, kata dia, pihaknya akan mengunjungi sejumlah TPS-TPS yang ada di Medan dan sekitar untuk memantai serta akan berkumpul di rumah pemenangan.
"Karena ada banyak sampai detik ini, tadi pagi banyak yang menginformasikan, belum di undang, belum ada panggilan, termasuk mama saya ini," ujarnya.
Baca juga: Pramono Anung ucapkan terima kasih kepada pasangan calon lain
Pada Pilkada 2024, Rahmayadi yang berpasangan dengan Hasan Basri berhadapan dengan pasangan Bobby Nasution-Surya nomor urut 1, sementara Bobby merupakan menantu mantan Presiden Joko Widodo.
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2024