Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyebut sejumlah dugaan praktik "serangan fajar" atau suap dalam Pilkada Serentak 2024 dapat dicegah.
"Ada beberapa kejadian yang bisa kita cegah, ada berdasarkan laporan masyarakat kita cegah," kata Bagja usai meninjau pelaksanaan pemungutan suara di TPS 08, yang menjadi tempat Presiden Prabowo Subianto menggunakan hak pilihnya, di Bojong Koneng, Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Menurut Bagja, pihaknya masih menunggu laporan lengkap dari jajaran Bawaslu di daerah, terkait pemantauan dugaan "serangan fajar".
"Di DKI Jakarta ada yang berhasil dicegah. Di beberapa daerah kita lagi tunggu laporannya. Di Lubuk Timur masih proses di Sentra Gakkumdu. Karena alat bukti yang kuat, kami kira bisa masuk Sentra Gakkumdu dan prosesnya bisa lebih cepat," kata Bagja.
Temuan Bawaslu dalam pencegahan dugaan praktik "serangan fajar" itu, kata Bagja, salah satunya adalah dugaan pembagian sembako di suatu daerah.
Lebih jauh Bagja menyampaikan pihaknya juga mencermati peristiwa banjir yang melanda beberapa daerah di Sumatera Utara seperti Medan dan Deli Serdang.
"Sebagian Medan, Deli Serdang ada banjir. Kemudian apakah akan tetap lanjut atau akan ada mitigasi lain seperti pilkada susulan kita masih tunggu KPU. KPU Binjai juga terendam kantornya. Ini jadi perhatian," jelasnya.
Baca juga: Ketua Bawaslu RI tinjau TPS 08 tempat Presiden Prabowo memilih
Baca juga: Politik, dari larangan kampanye hingga distribusi logistik pilkada
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga, Fathur Rochman
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2024