Hasil ini mendukung bukti yang telah ada bahwa obesitas di usia pertengahan meningkatkan risiko mengembangkan demensia. Temuan bahwa orang yang mengalami obesitas di usia 30 tahunnya berisiko tiga kali menderita demesia, adalah luar biasa,"

Jakarta (ANTARA News) - Menurut sebuah studi terbaru, obesitas di usia pertengahan atau 30-an, berhubungan dengan tingginya risiko menderita demensia di kemudian hari.

Para peneliti dari Universitas Oxford menemukan, pada usia 30-an seseorang yang mengalami obesitas berisiko tiga kali lipat menderita demensia. Menurut mereka, usia saat seseorang menderita obesitas nampaknya menjadi faktor kunci untuk mengembangkan demensia.

"Hasil ini mendukung bukti yang telah ada bahwa obesitas di usia pertengahan meningkatkan risiko mengembangkan demensia. Temuan bahwa orang yang mengalami obesitas di usia 30 tahunnya berisiko tiga kali menderita demesia, adalah luar biasa," ujar Manajer Komunikasi Penelitian Alzheimer’s Society, Dr. Clare Walton seperti dilansir Female First.

Namun, menurut Dr. Claire, sulit untuk menyimpulkan studi ini, karena dari 451 ribu partisipan, hanya ada 19 orang yang mengalami obesitas di usia 30 tahun dan berpeluang mengembangkan demensia.

Dr. Claire mengatakan, berdasarkan temuan ini, tidak terlalu dini untuk memulai memilih gaya hidup sehat.

",.. cara terbaik untuk mengurangi resiko terkena demensia adalah makan makanan diet seimbang, menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur dan pastikan tekanan darah dan kolesterol diperiksa," katanya.

Mengingat penelitian ini bersifat observasional, maka tidak ada kesimpulan pasti yang dapat ditarik menyangkut sebab dan akibat.

Meskipun begitu, temuan ini mendukung studi yang melaporkan peningkatan risiko demensia pada orang yang mengalami obesitas di bawah usia 60. Risiko ini turun pada penderita di usia lebih tua. (*)

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014