Tidak ada korban terluka akibat pukulan atau tembakan petugas."
Jakarta (ANTARA News) - Polda Metro Jaya mengumumkan, ada delapan orang menjadi korban terluka akibat aksi demonstrasi di Bundaran Patung Kuda saat hakim Mahkamah Konstitusi (MK) membacakan putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Tujuh orang terluka saat aksi demo di Bundaran Patung Kuda sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) Komisaris Besar Polisi Musyafak di Jakarta Kamis.
Ketujuh korban luka itu adalah anggota Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/POLRI Indonesia (FKPPI) Aziz S. Ahmadi dan Rihut, anggota Forkabi Gandari Ahmad Bari, anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Asril Tandirerung, anggota PAC Gerindra Pasar Minggu M. Duha, masyarakat sipil Rosely MS, serta aparat Polres Metro Jakarta Pusat Brigadir Giyanto.
Musyafak menyebutkan, empat orang korban mengalami luka memar karena terjatuh dibawa ke Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat.
Pihak korban kemudian meminta rujukan untuk dirawat ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Jakarta Pusat.
Musyafak menuturkan, para korban mayoritas terluka akibat terjatuh dan terbentur saat petugas menyemprotkan air menggunakan kendaraan penyemprot air (watercannon).
"Tidak ada korban terluka akibat pukulan atau tembakan petugas," ujarnya.
Polda Metro Jaya menerjunkan 3.500 personel untuk pengamanan sidang putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di MK
Ada tiga korban, menurut dia, sudah diizinkan pulang ke rumah karena mengalami luka ringan atau terkena tembakan gas air mata yang dilepas petugas.
Seorang korban lainnya, yakni anggota Polres Metro Jakarta Pusat Brigadir Polisi Giyanto terluka pada bagian punggung akibat terkena kawat duri penghalang (barrier).
Ia mengaku belum mendengar informasi belasan orang korban aksi demo yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Jakarta Pusat.
"Kita akan cek di seluruh rumah sakit untuk mencari korban lainnya," ujar Musyafak menambahkan. (*)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014