Kemensos juga memberikan bantuan pembentukan dua lumbung sosial di Kecamatan Adonara Barat dengan total nilai bantuan sebesar Rp318 juta
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan berbagai bantuan logistik dan santunan bagi para korban konflik sosial yang terjadi di Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Kemensos memberikan bantuan 100 paket sembako dan santunan yang diserahkan langsung oleh Menko PMK Pak Pratikno,” kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBS-NA) Kemensos Adrianus Alla dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Penyerahan bantuan dari Kemensos itu, lanjutnya, dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno kepada para penerima bantuan di Adonara Barat.
Pada momen tersebut, Kemensos memberikan bantuan berupa 100 paket minyak goreng, 100 paket beras 5 kilogram, 100 paket mie instan, 100 dus teh celup, 100 dus kopi bubuk, dan 100 bungkus gula kristal. Total bantuan logistik yang diberikan pada kesempatan tersebut senilai Rp19,5 juta.
Selain bantuan sembako, ia menyebutkan Kemensos juga memberikan bantuan santunan kepada ahli waris bagi dua orang korban meninggal dan empat orang korban luka-luka.
Bagi korban meninggal, santunan diberikan sebesar Rp15 juta per orang dan bagi korban luka-luka diberikan santunan sebesar Rp5 juta per orang. Total bantuan santunan yang digelontorkan Kemensos sebesar Rp50 juta.
Pada kesempatan itu, Kemensos juga memberikan bantuan pembentukan dua lumbung sosial di Kecamatan Adonara Barat dengan total nilai bantuan sebesar Rp318 juta.
"Lumbung sosial ditempatkan di Desa Bugalima dan Desa Ile Pati Kecamatan Adonara Barat,” imbuh Adrianus.
Di dalam lumbung sosial tersebut, pihaknya menyiapkan berbagai kebutuhan logistik untuk merespon terjadinya bencana, termasuk bencana sosial seperti konflik yang terjadi di Adonara Barat.
Sebelumnya, pada Senin (21/10) telah terjadi konflik sosial di Desa Bugalima, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Konflik tersebut melibatkan warga Desa Ile Pati dan Desa Kimakamak yang menyerang serta membakar rumah-rumah warga Desa Bugalima akibat perselisihan kepemilikan tanah adat.
Konflik itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan empat orang terluka. Konflik tersebut juga menyebabkan puluhan rumah serta harta benda warga hangus terbakar.
Baca juga: Penyelesaian konflik sosial di Adonara NTT bakal diatur dalam Kepres
Baca juga: BNPB usul bangun kembali rumah terbakar karena konflik di Adonara NTT
Baca juga: Kemensos beri bantuan Rp446,6 juta bagi korban konflik Adonara Barat
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024