Massa yang tergabung dalam barisan Laskar Merah Putih dan Pemuda Panca Marga yang berpakaian loreng-loreng dan baret merah serta hijau berupaya menembus kawat berduri dengan truk serta menginjak-injaknya secara bersama-sama.
Namun upaya itu akhirnya terhenti, dan tidak sampai menimbulkan keributan antara massa dengan polisi.
Massa lalu kembali tenang dan berorasi seperti sebelumnya sementara aparat kepolisian membentuk pagar betis di depan massa sembari berkali-kali mengingatkan agar massa tenang.
Aparat kepolisian mengingatkan bahwa bila massa bertindak anarkis maka mereka akan melakukan tindakan tegas dan menyemprotkan air dari kanon air.
Sejak pagi, massa pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang ingin melakukan demonstrasi tertahan di Jalan Merdeka Selatan, karena akses jalan menuju Gedung Mahkamah Konstitusi ditutup dari arah Bundaran Bank Indonesia (patung kuda), Jakarta, Kamis.
"Hari ini kami mengawal putusan MK. Dikhawatirkan ada hal yang tidak diinginkan jika tidak ada pengawalan, maka kita kawal sampai putusan itu keluar," kata perwakilan demonstran Muhammad Ihsan Sanusi di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis.
Ihsan mengatakan bahwa massa Prabowo-Hatta datang dari berbagai daerah antara lain Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
"Kami perkirakan massa jumlahnya 1.000.000 orang. Tapi kalau semua massa boleh masuk ke Jakarta, jumlahnya pasti akan lebih banyak lagi," ujar dia.
Ihsan juga menekankan pihaknya menerima apapun putusan Mahkamah Konstitusi. Apabila putusan itu tidak mengabulkan gugatan Prabowo-Hatta, pihaknya mengatakan akan memperjuangkannya terus dengan damai.
Mahkamah Konstitusi akan membacakan putusan perkara gugatan hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014 pada pukul 14.00 WIB. Polisi sudah mengalihkan arus lalu lintas dari berbagai titik yang mengarah ke Gedung Mahkamah Konstitusi.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014