Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa keputusan Indonesia bergabung ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) maupun BRICS adalah demi memainkan peran dalam perdamaian dan stabilitas global.
“Komitmen kami bergabung ke OECD dan BRICS adalah perwujudan upaya-upaya kami mengambil peran demi dunia yang lebih kondusif,” kata Wamenlu dalam sambutan yang disampaikannya pada acara "12th US-Indonesia Investment Summit" di Jakarta, Selasa.
Diketahui, proses aksesi RI ke OECD dimulai usai peta jalan proses aksesi disetujui Dewan OECD pada 29 Maret 2024, sementara Indonesia baru menyatakan minat bergabung ke BRICS dalam KTT BRICS Plus pada 24 Oktober 2024.
Ia mengatakan dinamika dunia saat ini semakin memicu konflik terbuka, sebagaimana yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah, yang dapat berdampak ke negara masing-masing.
Gejolak ekonomi yang disebabkan sanksi ekonomi, tarif yang terlampau tinggi, serta terganggunya rantai pasokan global dan perubahan iklim, turut menjadi penghalang atas upaya bersama mencapai pertumbuhan global yang kuat, tutur Wamenlu.
Dengan demikian, Indonesia, melalui OECD dan BRICS maupun organisasi lainnya, akan terus memperjuangkan reformasi multilateral melalui penguatan arsitektur perdamaian dan keamanan global, arsitektur dan infrastruktur keuangan dunia, serta arsitektur perdagangan.
Indonesia juga akan berjuang untuk memastikan sistem internasional merefleksikan realita saat ini demi mencapai tatanan dunia yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adil bagi negara-negara berkembang dan negara berpendapatan menengah seperti Indonesia, ucap Arrmanatha.
Dunia yang lebih stabil, kata dia, akan memastikan kemajuan ekonomi yang lebih berkelanjutan bagi negara-negara di dunia, karena perkembangan ekonomi “tak terjadi dalam ruang hampa”.
Selain itu, kestabilan dunia akan mendukung masing-masing negara memajukan kehidupan rakyat melalui kebijakan-kebijakan baik, sebagaimana Indonesia yang saat ini memperjuangkan program Makan Bergizi Gratis bagi 82 juta orang dan hilirisasi sumber daya untuk menambah nilai ekspor komoditas nasional, kata Wamenlu.
Baca juga: Wamenlu Arrmanatha: ASEAN jadi modal dasar pemajuan HAM kawasan
Baca juga: Wapres Gibran dan PM Singapura diskusikan kerja sama hilirisasi RI
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024