GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.

Semarang (ANTARA) - Aksi keprihatinan atas peristiwa kematian GRO, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang diduga ditembak oknum polisi digelar di depan gerbang sekolah tersebut, Selasa.

Sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang memasang karangan bunga berisi keprihatinan atas siswa kelas XI tersebut.

Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang, Ani Kusrini, menyampaikan keprihatinan terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi tersebut.

"Kalau memang itu tawuran, seharusnya tidak menembak membabi buta seperti itu," katanya.

Baca juga: Disdikbud Jateng: Satu siswa korban penembakan sudah pulang dari RS

Baca juga: Disdikbud Jateng: Tiga siswa korban penembakan aktif di sekolah

Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut.

Sementara salah seorang teman korban, Fajar Septian menyebut GRO sebagai anak yang baik.

Ia juga meyakini teman seangkatannya itu tidak terlibat dalam gangster.

Penyataan serupa juga disampaikan Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.

Menurut dia, GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.

"Sebagai anggota Paskibra tentunya merupakan anak-anak pilihan," katanya.*

Baca juga: KPAI : tantangan hidup picu siswa jadi begal

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024