Pekanbaru, (ANTARA) - Jalan di jalur lintas Riau-Sumatra Barat (Sumbar) tepatnya di Kilometer 106-107 di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, amblas akibat curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.

Kemacetan akibat jembatan yang hampir amblas di KM 106-107 Kegaman XIII Koto Kampar telah terjadi sejak Senin (25/11) dini hari. Hal ini menyebabkan kendaraan berat tak bisa melintas.

“Jalan berpotensi amblas lagi, sehingga untuk sementara kendaraan besar tidak bisa lewat,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kampar AKP Vino Lestari saat dihubungi dari Pekanbaru, Selasa.

Vino menyebut pihaknya saat ini sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mengatasi permasalahan ini. Sementara untuk mengurai kepadatan kendaraan, sejumlah personel Satlantas Polres Kampar melakukan pengamanan.

Baca juga: BPJN tuntas pasang jembatan "bailey" di Jalan Sumbar-Riau yang longsor

Baca juga: Polisi berlakukan buka tutup akibat Jalan Sumbar-Riau amblas di Kampar

Dia berharap jalur dapat segera diperbaiki dan dilintasi karena ini merupakan jalur utama perlintasan Riau-Sumatera Barat. Masyarakat yang dalam perjalanan dari Sumbar menuju Riau diharapkan dapat melalui jalur alternatif di Kiliran Jao-Lipat Kain.

“Kami imbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke Riau maupun sebaliknya untuk menunda dulu hingga jalur dapat dilintasi. Atau dapat mencari jalan alternatif lain,” tuturnya.

Lokasi longsor ini masih berada di sekitar tempat kejadian serupa beberapa bulan lalu. Pihak terkait juga sudah membuat jembatan Bailey berupa rangka-rangka untuk kendaraan lewat sementara.

Akan tetapi longsor kembali terjadi pada sisi pangkal dan ujung jembatan sehingga dikhawatirkan tidak mampu menahan beban. Saat ini jalur yang dilewati adalah trase baru yang dibuat dan hanya bisa dilewati satu kendaraan.*


Baca juga: Jalan lintas Riau-Sumbar sudah bisa dilewati dengan lancar

Baca juga: Jalinsum Sumbar-Riau bisa dilalui saat pembersihan material longsor

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa Firdausi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024