Banda Aceh (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa kabupaten di Aceh masuk dalam kategori berpotensi tinggi dilanda banjir mengingat wilayah provinsi ini sudah memasuki puncak musim penghujan.

"Saat ini ada posisi potensi banjir tinggi seperti di Pidie Jaya, Aceh Jaya, kemudian Aceh Singkil, Aceh Selatan. Selebihnya masih (potensi) menengah," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Banda Aceh Nasrol Adil di Aceh Besar, Selasa.

Ia mengatakan wilayah Aceh sejak Oktober lalu sudah mulai memasuki musim penghujan. Pada November ini merupakan puncak musim hujan di Tanah Rencong, terutama untuk wilayah timur dan utara Aceh.

Menurut Nasrol, selama periode 1-15 November lalu curah hujan di wilayah Aceh terpantau hanya sedikit, namun akumulasi curah hujan tinggi tersebut bergeser mulai di atas tanggal 16 hingga 30 November.

"Kita sudah memberi peringatan tanggal 19 (November) untuk waspada dari 21-30 November ini. (Peringatan) disampaikan kepada bapak gubernur, BPBA dan juga stakeholder lainnya," ujarnya.

Curah hujan tinggi pada periode tersebut memicu terjadinya berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan lainnya.

Dalam sepekan terakhir, dilaporkan banjir telah melanda sejumlah kabupaten/kota seperti Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Besar, Aceh Selatan dan Aceh Singkil.

Tidak hanya curah hujan tinggi, menurut Nasrol, salah satu penyebab banjir juga karena tutupan hutan di wilayah provinsi paling barat Indonesia itu yang semakin berkurang.

"(Penyebab banjir) juga karena tutupan lahan, vegetasi tutupan lahan yang sudah mulai berkurang," katanya.

BMKG memprakirakan musim penghujan di Aceh akan bertahan hingga akhir Desember dan awal Januari, sehingga potensi banjir pada masa itu dalam kategori menengah.

"Di Desember pola hujan dari rendah hingga menengah, hampir seluruh Aceh dengan potensi banjir menengah," ujarnya.

Baca juga: Dinkes Sumut salurkan perlengkapan darurat pascabanjir bandang Tapsel

Baca juga: BPBD: Waspada banjir lahar Gunung Merapi selama musim hujan di DIY

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024