Jakarta (ANTARA) - Ange Postecoglou merupakan seorang pelatih asal Australia, yang kini memimpin Tottenham Hotspur sebagai pelatih utama.

Sejak resmi menjadi manajer Spurs pada musim panas 2023, Postecoglou telah membawa harapan baru kepada para penggemar yang berharap klub kesayangan mereka dapat meraih prestasi gemilang setelah sekian lama tanpa trofi.

Ange Postecoglou diperkirakan akan menjabat sebagai pelatih Tottenham Hotspur selama dua musim.

Berikut adalah ulasan lengkap mengenai profil Ange Postecoglou dalam perjalanan karier hingga menjadi seorang pelatih yang membuatnya menjadi sosok menarik bagi Tottenham Hotspur.

Profil Ange Postecoglou

Pria yang bernama Ange Postecoglou ini, lahir pada 27 Agustus 1965 di Nea Filadelfia, Athens, Yunani. Sebelum beralih menjadi pelatih Ange Postecoglou memulai karier sepak bolanya sebagai pemain. Ange Postecoglou pernah menjadi bagian dari Timnas Australia pada periode 1986-1988. Selama karier bermain nya, Ia memperkuat South Melbourne dan Western Suburbs.

Sebagai pemain, Ia lebih dikenal sebagai bek tengah, meski karier profesionalnya di klub tidak terlalu mencolok. Namun, di balik itu semua, Postecoglou menemukan kecintaannya pada dunia kepelatihan.

Setelah pensiun sebagai pemain, Postecoglou mulai meniti karier sebagai pelatih di Australia, dengan klub pertama yang Ia latih adalah South Melbourne. Di sinilah Ia mulai menunjukkan kemampuannya dalam meracik taktik.

Di bawah kepemimpinan nya, South Melbourne meraih sejumlah gelar domestik, Postecoglou sukses membawa klub pertamanya meraih gelar Australian Champion sebanyak dua kali (1997/1998, 1998/1999) serta memenangkan Oceania Club Championship pada musim 1998/1999.

Postecoglou melanjutkan karier sebagai pelatih dengan menangani tim nasional Australia U-17 dan U-20 selama tujuh tahun, sebelum bergabung dengan klub Yunani, Panachaiki, selama sembilan bulan. Pada 2009, Ia kembali ke Australia untuk melatih Brisbane Roar dan berhasil membawa klub tersebut meraih gelar Australian Champion dua kali, yaitu pada musim 2010/2011 dan 2011/2012.

Usai melatih Brisbane Roar, Postecoglou sempat menangani Melbourne Victory dari April 2012 hingga Oktober 2013. Setelah itu, Ia dipercaya menjadi pelatih tim nasional senior Australia Socceroos ​​​​​dari 2013 hingga 2017. Keberhasilan Postecoglou di level klub membawanya ke panggung internasional. Tugas utama yang diemban Postecoglou adalah membawa Socceroos tampil lebih kompetitif di panggung internasional.

Salah satu pencapaian paling bersejarah dalam karier Postecoglou bersama Australia adalah meraih gelar Piala Asia AFC 2015, yang digelar di Australia. Postecoglou berhasil membimbing timnya mengalahkan Korea Selatan di final dan membawa trofi pertama Piala Asia untuk Australia. Keberhasilan ini mengukuhkan posisinya sebagai pelatih berbakat dan membuka jalan bagi karier internasional yang lebih besar.

Pada 2019, Postecoglou melatih Yokohama F. Marinos dan langsung meraih gelar Japanese Champion di musim pertamanya. Ia kemudian melatih Celtic selama dua tahun, membawa klub tersebut meraih 2 gelar Scottish Champion (2021–2023), 1 Scottish Cup (2022/2023), dan 2 Scottish League Cup (2021–2023).

Setelah sukses di Jepang dengan memenangkan satu gelar J1 League, Ange Postecoglou melanjutkan kariernya di Skotlandia sebagai pelatih Celtic. Bersama klub tersebut, Ia berhasil meraih dua gelar Liga Skotlandia secara berturut-turut.

Hingga pertengahan awal 2023, Postecoglou akan menjadi manajer baru Tottenham Hotspur menggantikan Antonio Conte yang telah meninggalkan klub. Penunjukan Postecoglou mengundang perhatian banyak pihak, mengingat rekam jejaknya yang luar biasa di Jepang, namun belum banyak pengalaman di Liga Premier Inggris.

Sejak bergabung dengan Spurs, Postecoglou berfokus pada pembangunan kembali tim yang solid dan memainkan sepak bola yang lebih menarik bagi penggemar.

Tugas utamanya adalah mengembalikan Tottenham ke jalur kemenangan, terutama setelah sekian lama gagal meraih trofi besar, termasuk kegagalan mereka pada final Liga Champions 2019. Gaya permainan menyerang yang telah menjadi ciri khasnya, diharapkan dapat membawa Spurs kembali bersaing di papan atas Liga Inggris.


Baca juga: Pelatih Tottenham kecewa hanya dapatkan satu poin lawan Leicester

Baca juga: Pelatih Tottenham Hotspur puas dengan tur pramusim di Jepang-Korsel

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024