Kalau kita tidak dari sekarang menyadari benefitnya AI kita akan tertinggal. Di sisi lain kita pun harus sadar potensi masalah yang akan timbul kalau kita tidak siap dari sekarang

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menjelaskan empat dimensi kompetensi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk pelajar yang digagas UNESCO, guna memastikan pemanfaatannya di bidang pendidikan bertanggung jawab sekaligus mencegah potensi bahaya yang ditimbulkannya.

"Kalau kita tidak dari sekarang menyadari benefitnya AI kita akan tertinggal. Di sisi lain kita pun harus sadar potensi masalah yang akan timbul kalau kita tidak siap dari sekarang," kata Direktur Sekolah Menengah Pertama Kemendikdasmen Imran dalam diskusi Acer Edu Summit 2024 di Jakarta, Selasa.

Ia menjabarkan, dimensi pertama berkaitan dengan pola pikir yang berpusat di manusia (human-centered mindset) yang menekankan bahwa teknologi AI pada dasarnya adalah alat yang membantu manusia. Oleh karena itu, jangan sampai AI justru yang menguasai manusia.

"AI itu adalah tools -alat- jangan kemudian tools itu yang mewarnai kita, jangan kemudian tools itu yang me-manage -mengatur- kita. Tapi harus kita balik," ujarnya.

Dimensi kedua berkaitan dengan etika AI di mana Imran menyoroti kemampuan teknologi tersebut dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diminta oleh penggunanya. Namun, ia menegaskan perlunya memastikan kebenaran dari informasi yang dihasilkan AI.

Ketiga, adalah dimensi teknis dan aplikasi yang berkaitan dengan integrasi AI dengan teknologi-teknologi lainnya. Terakhir, adalah dimensi desain sistem yang berkaitan dengan konteks kompetensi dalam pemanfaatan AI.

Ia menjelaskan, dalam bidang pendidikan, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan AI. Pertama adalah pemahaman terkait AI itu sendiri yang meliputi penggunaan, keuntungan, hingga dampaknya. Kedua adalah pemahaman tentang integrasinya ke bidang pendidikan.

"Bagaimana ketika guru-guru terbantu untuk melakukan tugas utamanya antara lain membuat perencanaan, melaksanakan pembelajaran, menilai dan mengukur, lalu mengevaluasi proses itu. Dengan AI seharusnya itu bisa lebih cepat," ujarnya.

Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2024