Cirebon (ANTARA News) - Delapan orang tewas dan empat luka berat setelah Isuzu Panther nopol E 1853 R yang melaju ke arah Cirebon menabrak Bus Pariwisata "Tani Jaya" Nopol R 1550 E yang melaju ke arah Jakarta, di Desa Santing, Kecamatan Losarang, Indramayu, Jabar, Sabtu sekitar pukul 13.00 WIB.
Dari delapan korban tewas, tujuh diantaranya merupakan penumpang Isuzu Panther yaitu Sartono (49), sopir isuzu panther warga Kalianyar, Jakarta Barat, kemudian Suwakyo (40), Anggi (4,5), Yunia Cahyani (30), Supriyati (28), Puani (28), dan Dewi (16), enam terakhir merupakan warga Pangkah, Panusupan, Kabupaten Tegal.
Sedangkan satu orang lainnya merupakan penumpang bus yaitu Ciswoyo (28), warga Glagah, Kabupaten Batang, Jateng.
Sementara empat korban luka berat yaitu Pujiyati (35), Kel Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, Widodo (27) dan Ratna (35), keduanya penumpang Panther warga Pangkah, Panusupan, Kab Tegal dan kernet bus, Joko (27), warga Purwokerto, Banyumas, Jateng.
Semua korban tewas maupun luka berat, dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang, sekitar dua kilometer dari tempat kejadian.
Dewi (16) saat dievakuasi dari bangkai Isuzu masih terlihat bernafas, namun setelah beberapa puluh menit tiba di rumah sakit akhirnya meninggal dunia.
Kecelakaan diduga akibat baut roda depan sebelah kanan Isuzu Panther lepas saat kendaraan itu mendahului kendaraan lain sehingga oleng ke kanan lalu menerobos pembatas jalan dan bertabrakan dengan bus "Tani Jaya" yang datang dari arah berlawanan.
"Kuat dugaan baut roda depan Isuzu Panther lepas dan diperkuat dengan fakta adanya ban depan yang nyelonong masuk ke sawah begitu terjadi tabrakan," ujar para petugas bagian laka lantas di lokasi kejadian.
Bus yang dikemudikan Wasiman Atmodimulyo (48), warga Sampang, Kab Cilacap, Jateng, saat itu tengah melaju ke arah Jakarta dalam kecepatan di atas 50 km per /jam dan berniat menjemput para pemudik.
Sesaat setelah kecelakaan, jalur utama Pantura itu sempat macet total karena banyaknya penduduk yang berusaha melihat dari dekat sisa-sisa kecelakaan itu dan adanya upaya evakuasi korban sehingga menghalangi laju kendaraan.
Kemacetan juga berlangsung cukup lama, sampai dua jam lebih, dan baru teratasi setelah seluruh penumpang dievakuasi dan kendaraan yang bertabrakan itu ditarik mobil derek ke Mapolsek Losarang.
Kapolres Indramayu AKBP Drs Djoko Purbohadidjodjo MSi yang tengah memantau jalur di Pos Aju Eretan Kulon, Kandanghaur, langsung menyempatkan datang ke RS Bhayangkara milik Polri untuk menjenguk korban luka berat dan melihat mayat para korban tewas.
"Ini kecelakaan dengan jumlah korban terbesar selama arus mudik lebaran di Indramayu," katanya yang mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara kecelakaan itu akibat keteledoran manusia.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006