Simpang Empat (ANTARA) - Air laut di sekitar Dermaga Air Bangis Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, tampak begitu tenang. Deru mesin kapal pun, pagi itu mulai terdengar. Kapal ini segera berlayar menuju pulau terluar daerah itu, Pulau Panjang.
Nakhoda kapal sekilas memandangi air laut yang pagi itu terlihat tenang.
"Ayo berangkat!" seru nakhoda kepada belasan penumpang yang sudah menaiki kapal motor.
Ujang, nakhoda itu, ingin memastikan ombak laut tidak begitu tinggi ketika kapal menuju pulau berpenduduk seribu lebih jiwa itu. Tak kurang setengah jam perjalanan menuju pulau itu dari Dermaga Air Bangis.
Di atas kapal itu terdapat jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Mereka akan mendarat di Pulau Panjang untuk sosialisasi dan edukasi kepada pemilih, agar mereka menggunakan hak pilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
KPU membentuk dua tempat pemungutan suara (TPS) di Pulau Panjang. TPS 1 dengan jumlah pemilih 386 orang dan TPS 2 dengan jumlah pemilih 222 orang.
Guna meningkatkan partisipasi pemilih, KPU bersama jajaran pemangku kepentingan lain gencar melakukan sosialisasi agar warga yang mempunyai hak pilih menggunakan hak pilih pada 27 November 2024.
"Kita harus memberi perhatian khusus kepada warga terluar Pasaman Barat. Kami memberi semangat, agar mereka ikut memilih kepala daerah," tutur Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Pasaman Barat Hafizul Pahmi.
KPU menyadari informasi pilkada warga Pulau Panjang yang bermata pencarian sebagai nelayan itu masih relatif terbatas. Untuk itu, jajaran KPU setempat gencar melakukan sosialisasi pemilihan kepada warga di pulau itu.
Selain melakukan tatap muka di lapangan, petugas KPU juga mengadakan sosialisasi di masjid, pemasangan baliho, dan pembagian brosur terkait pilkada kepada warga.
Ajakan KPU melalui baliho itu menggunakan bahasa sederhana. "Hi teman pemilih, jangan lupa datang ke TPS pada hari Rabu tanggal 27 November 2024. Gunakan hak pilihmu, tentukan pilihanmu, jangan sampai golput".
KPU juga memberikan ajakan kepada warga Pulau Panjang agar "Memilih dulu, baru ke laut". Warga disarankan pada 27 November agar ke TPS dahulu baru ke laut untuk mencari ikan.
KPU berharap warga yang berada di pulau itu bisa memberikan hak suaranya saat pilkada. KPU menyiapkan sarana dan prasarana pendukung seperti TPS, baliho, dan umbul-umbul seputar pilkada.
KPU Pasaman Barat juga ingin memastikan 1 hari jelang pemilihan, logistik pilkada telah sampai ke dua TPS yang ada di Pulau Panjang itu.
Sosialisasi terhadap pemilih juga dilakukan di Dermaga Air Bangis dengan tujuan agar para nelayan ikut memberikan hak suaranya.
Logistik pilkada menuju pulau itu juga dibawa menggunakan kapal. Sebagai antisipasi rembesan air ombak laut, KPU membungkus logistik pakai plastik dan sebagian dimasukkan ke kotak fiber agar tidak basah oleh air.
Saat ini cuaca di Pasaman Barat sangat ekstrem. Musim hujan dan badai setiap saat terjadi sehingga perlu pengamanan logistik dari rembesan air.
KPU, dikawal oleh pihak kepolisian dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dalam pendistribusian logistik dari kecamatan membawa kotak dengan menggunakan mobil pikap atau becak ke Dermaga Air Bangis.
Sampai di dermaga, kotak dipindahkan ke dalam kapal penyeberangan. Sebelum berangkat, kotak dibungkus lagi dengan plastik besar untuk mengantisipasi cuaca buruk.
Ombak besar bisa menyebabkan kotak rusak atau basah. Setelah menempuh perjalan selama setengah jam menggunakan kapal, kotak tiba di Dermaga Pulau Panjang dan dibawa lagi menggunakan becak ke rumah ketua KPPS di wilayah tersebut.
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024