Harapannya, OVP yang telah dikembangkan dan disosialisasikan ini mendukung upaya Pemerintah Kabinet Merah Putih, khususnya Kemendes PDT, dalam mewujudkan desa yang mandiri berbasis pemanfaatan digitalisasi...

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menyampaikan Online Video Platform (OVP) merupakan salah satu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan Desa Mandiri berbasis digitalisasi dan pembelajaran masyarakat.

"Harapannya, OVP yang telah dikembangkan dan disosialisasikan ini mendukung upaya Pemerintah Kabinet Merah Putih, khususnya Kemendes PDT, dalam mewujudkan desa yang mandiri berbasis pemanfaatan digitalisasi dan pembelajaran masyarakat," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDT Luthfiyah Nurlaela pada pidato kunci Sosialisasi OVP Akademi Desa 2024, yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Luthfiyah menyampaikan substansi dalam OVP tidak hanya untuk menampung video, namun dapat dimanfaatkan masyarakat untuk pelatihan berbasis video pembelajaran yang bersifat teknis maupun non-teknis.

Baca juga: Kemendes: Desa dituntut punya inovasi agar mandiri

Selain itu, kata dia, OVP juga merupakan simbol komitmen bersama Kemendes PDT dan pihak-pihak terkait lainnya dalam mendukung literasi digital dan pembangunan masyarakat desa.

OVP memungkinkan para peserta untuk mengakses materi pelatihan secara fleksibel dan mandiri melalui internet. OVP Kemendes PDT pun menyediakan berbagai konten edukatif, mulai dari tutorial teknis hingga studi kasus pembangunan desa yang sukses, yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja.

Dalam perjalanan pengembangan platform sejak 2017 itu, lanjut dia, terdapat sejumlah tantangan, seperti keamanan data. Luthfiyah berharap persoalan itu dapat segera diselesaikan sehingga fungsi dan tujuan keberadaan OVP dalam menghadirkan Desa Mandiri dapat terwujud secara maksimal.

"Dengan segala upaya, kita berharap Pusdatin untuk bekerja keras memulihkan data yang masih belum ditemukan. Kami berharap agar proses pemulihan tersebut dapat membuahkan hasil," katanya.

Baca juga: Wamendes sebut desa mandiri bertambah lebih dari 17 ribu sejak 2015
Baca juga: Kemendes: Kolaborasi pendamping desa penting percepat desa mandiri

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024