Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini masuk nominator 26 kandidat wali kota terbaik dunia 2014 versi World Mayor Prize (WMP).
Kabag Kerja Sama Pemkot Surabaya, Ifron Hady Susanto, Rabu, mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya menerima surat elektronik dari The City Mayors Foundation (CMF) yang isinya menerangkan tentang terpilihnya Wali Kota Surabaya sebagai salah satu nominator 26 wali kota terbaik dunia.
"Sebelumnya, CMF melaunching 121 nama kandidat wali kota terbaik dari berbagai negara. Jumlah tersebut lantas dipersempit menjadi 26 wali kota terbaik," katanya.
Dalam babak final, kata dia, Tri Rismaharini menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada ajang penghargaan yang rutin digelar dua tahun sekali ini.
City Mayor merupakan yayasan non-komersial yang didirikan pada 2003 dengan tujuan mendukung, mendorong, serta memfasilitasi pemerintah daerah di seluruh dunia dalam penerapan sistem pemerintahan yang baik.
WMP pertama kali dianugerahkan pada 2004. Saat itu, penghargaan diberikan setahun sekali, hingga pada 2006 City Mayor memutuskan mengubah periode pemberian penghargaan menjadi dua tahunan.
Kini, 26 wali kota terbaik dari berbagai belahan dunia dinominasikan sebagai kandidat penerima WMP. Adapun rincian finalis terdiri atas empat wali kota dari Amerika Utara, empat wali kota dari Amerika Latin, sembilan wali kota dari Eropa, enam wali kota dari Asia, satu wali kota dari Australia, serta dua wali kota dari Afrika.
Beberapa nama nominator itu adalah Naheed Nenshi (Calgary, Kanada), Annise Parker (Houston, AS), Mick Cornett (Oklahoma City, AS), Kevin Johnson (Sacramento, AS), Marcio Lacerda (Belo Horizonte, Brasil), Alvaro Arzu (Guatemala City, Guatemala), Carlos Eduardo Correa (Monteria, Kolombia), dan Carlos Ocariz (Sucre, Venezuela).
Selain itu, Daniel Termont (Ghent, Belgia), Alain Juppe (Bordeaux, Prancis), Albrecht Schroter (Jena, Jerman), Yiannis Boutaris (Thessaloniki, Yunani), Guisy Nicolini (Lampedusa, Italia), Nils Usakovs (Riga, Latvia), Jose Ramon Garcia (Ribera de Arriba, Spanyol), George Ferguson (Bristol, Inggris) serta Joe Anderson (Liverpool, Inggris).
Sementara perwakilan Asia, Australia dan Afrika antara lain, Tri Rismaharini (Surabaya, Indonesia), Yona Yahav (Haifa, Israel), Jed Patrick Mabilog (Iloilo City, Filipina), Hani Mohammad Aburas (Jeddah, Arab Saudi), Park Woon-Son (Seoul, Korsel), Aziz Kocaoglu (Izmir, Turki), Clover Moore (Sydney, Australia), Jacqueline Moustache (Victoria, Seychelles), dan Thabo Manyoni (Mangaung, Afsel).
Sebagaimana dilansir situs resmi www.worldmayor.com, WMP mencari sosok pemimpin dengan kriteria berdasar visi dan kepemimpinan, kemampuan manajemen dan integritas, perhatian terhadap masalah sosial dan ekonomi, penyediaan lingkungan yang aman dan nyaman, serta mampu menjalin komunikasi yang baik dengan semua lapisan masyarakat.
Ifron menambahkan, Dewan City Mayors akan menentukan pemenang serta para runner-up berdasarkan jumlah voting melalui email yang diterima, serta kuatnya testimoni yang mendukung.
Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa kualitas isi testimoni yang persuasif sama pentingnya dengan jumlah voting yang dikirim. Dengan demikian, wali kota-wali kota dari kota kecil dapat bersaing secara adil dengan wali kota dari kota metropolis karena penilaian bukan hanya secara kuantitatif, tetapi juga kualitatif.
"Proses voting akan ditutup pada Oktober 2014," katanya.
Di samping itu, persyaratan lain yaitu para nominator harus menyatakan setuju terhadap kode etik yang telah dirancang.
"Kode etik tersebut tertuang dalam sebelas pasal. Beberapa di antaranya berbicara tentang anti-diskriminasi, kepastian hukum, anti-nepotisme, keterbukaan atas kritik dan masukan serta itikad menjalin kerja sama antarkota, baik secara nasional maupun internasional," kata Ifron.
(A052/I007)
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014