Semarang (ANTARA) - Polrestabes Semarang melakukan pra-rekonstruksi kasus dugaan penembakan yang menewaskan GRO, siswa SMKN 4 Semarang, di lokasi sekitar Manyaran hingga Ngaliyan, Selasa.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. Artanto di sela pra-rekonstruksi, mengatakan, setidaknya terdapat tiga lokasi kejadian yang disebut bermula dari tawuran antarkelompok tersebut

"Kurang lebih ada tiga lokasi. Lokasi awal mereka berkumpul, adu fisik, hingga ke lokasi saling kejar," katanya.

Menurut dia, empat pelaku yang terlibat tawuran dihadirkan dalam pra-rekonstruksi tersebut.

Sementara lokasi penembakan, kata dia, berada di wilayah Candi Penataran Raya, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang.

Ia menuturkan oknum polisi berinisial R yang diduga sebagai pelaku penembakan sedang dalam pemeriksaan di Paminal.

Ia menjelaskan pendalaman terhadap oknum polisi dalam kasus tersebut.

"Anggota yang melakukan upaya tindakan kepolisian harus dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya," katanya.

Menurut dia, pertanggungjawaban berupa penggunaan alat apakah sudah sesuai prosedur standar operasional.

Sebelumnya, seorang siswa kelas XI SMKN 4 Kota Semarang, berinisial GRO, dilaporkan meninggal dunia diduga akibat luka tembak senjata api di tubuhnya.

Warga Kembangarum, Kota Semarang, tersebut telah dimakamkan oleh keluarganya di Sragen pada Minggu siang.

Polisi menduga korban merupakan pelaku tawuran antargangster yang terjadi di sekitar wilayah Simongan, Semarang Barat pada Minggu (24/11) dinihari.

Polisi yang berusaha melerai peristiwa tawuran antargangster tersebut terpaksa membela diri dengan menembakkan senjata api.
Baca juga: Kompolnas sarankan Polda cek psikologi polisi yang pegang senjata
Baca juga: Polri tegaskan telah terapkan SOP soal senpi personel
Baca juga: Ketua MPR minta Polri evaluasi berkala anggota yang pegang senjata api

Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024