Industri kelapa sawit Indonesia memiliki potensi besar namun tantangannya perlu ditangani secara serius. Dengan kebijakan yang tepat dan penguatan sertifikasi berkelanjutan, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, diperlukan wujud nyata dari sinergi petani sawit, pengusaha, industri, dan pemerintah guna memastikan industri kelapa sawit agar berkembang secara berkelanjutan.

Direktur Tanaman Sawit dan Aneka Palma Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan Ardi Praptono mengatakan, dengan sinergi yang baik, Indonesia bisa menjaga posisinya sebagai pemimpin global dalam industri kelapa sawit yang berkelanjutan.

“Industri kelapa sawit Indonesia memiliki potensi besar namun tantangannya perlu ditangani secara serius. Dengan kebijakan yang tepat dan penguatan sertifikasi berkelanjutan, Indonesia dapat mengoptimalkan potensi,” kata Ardi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, tambahnya, posisi petani saat ini bergantung pada keseimbangan sehingga perlu dihadapi secara komprehensif dengan kerja sama strategis antara pemerintah maupun masyarakat, khususnya petani sawit kecil.

"Kerja sama strategis tersebut, ditujukan untuk meningkatkan hasil dan produktivitas kelapa sawit serta memenuhi target berkelanjutan itu sendiri," katanya dalam seminar "Outlook Industri Sawit Indonesia: Mengupas Perspektif Pengusaha, Industri, dan Petani Sawit".

Saat ini, menurut dia, strategi yang dilakukan pemerintah dalam mendukung industri kelapa sawit berkelanjutan baik untuk pertumbuhan energi, ketahanan pangan dan ekspor salah satunya dengan menggencarkan program peremajaan sawit rakyat (PSR).

Kemudian pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan cara meningkatkan kualitas petani kelapa sawit serta membantu pelatihan untuk memastikan petani kecil agar melakukan pengelolaan yang baik

Strategi lainnya yakni melalui bantuan infrastruktur jalan, modernisasi peralatan dan teknologi. Sedangkan keempat adalah menggencarkan penelitian dan pengembangan untuk menaikkan produktivitas industri kelapa sawit.

Sementara itu, Ketua Yayasan President University (Jababeka), Budi Susilo Soepanji menyatakan, kelapa sawit merupakan industri yang sangat andal sehingga perlu dipikirkan dari segala aspek mulai dari aspek akademisi, pengusaha, rakyat, sampai politik baik dari dalam maupun luar negeri.

Menurut dia, terdapat sejumlah tantangan dan masalah yang tidak bisa dilepaskan dari industri kelapa sawit yang membayangi para pengusaha maupun petani sawit.

"Maka dari itu, petani, pengusaha, harus bersatu untuk mengurangi isu negatif internasional yang menghambat industri kelapa sawit," ujar Budi dalam kegiatan yang digelar Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dan didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu.

Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika menambahkan potensi industri sawit nasional masih terbuka lebar. Hal itu terlihat dari hilirisasi nasional yang bertumpu pada produk minyak sawit sehingga bergantung dengan pasokan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"Diperlukan pembedahan isu secara multi perspektif dan multidimensional dari sektor kelapa sawit. Hal ini penting untuk arus utama kepentingan perekonomian nasional," katanya.

Baca juga: Pakar rekomendasikan penyederhanaan aturan perundangan sawit
Baca juga: BPDPKS mendukung pemahaman aturan antisipasi konflik perkebunan
Baca juga: BPDPKS kejar target pungutan ekspor hingga Rp24 triliun pada 2024

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024