Jakarta (ANTARA) - Pada ajang balap MotoGP 2025, sejumlah sirkuit di Asia dipilih untuk menjadi tuan rumah balapan bergengsi yang akan menarik perhatian penonton dunia. Keikutsertaan sirkuit-sirkuit ini dalam ajang MotoGP menandai pentingnya kawasan Asia dalam kalender balap internasional.
Beberapa sirkuit yang terlibat antara lain sirkuit baru, seperti Sirkuit Mandalika di Indonesia yang baru beberapa kali menggelar balapan MotoGP, serta sirkuit-sirkuit lama yang sudah berpengalaman menyelenggarakan ajang bergengsi ini.
Kesiapan sirkuit-sirkuit tersebut, telah teruji melalui pembenahan fasilitas dan infrastruktur, guna menciptakan atmosfer balapan yang memukau dan profesional bagi pembalap dan penggemar dari berbagai negara.
Pada pekan depan, para pembalap top dunia akan berlaga di sirkuit-sirkuit tersebut, membuat ajang ini semakin dinantikan penggemar MotoGP. Pembaruan infrastruktur dan fasilitas mendukung upaya menjadikan Asia sebagai pusat balapan internasional yang berkembang.
Sebanyak enam sirkuit di Asia dari berbagai negara akan menjadi tuan rumah dalam seri-seri balap MotoGP 2025, di antaranya Sirkuit Buriram (Thailand), Losail (Qatar), Motegi (Jepang), Mandalika (Indonesia), Phillip Island (Australia), dan Sepang (Malaysia). Berikut adalah profil singkat beberapa sirkuit tersebut.
Profil singkat 6 sirkuit Asia pada seri MotoGP 2025
1. Sirkuit Buriram, Thailand
Sirkuit Internasional Buriram atau Chang, yang terletak 392 km dari Bangkok, Thailand, dirancang oleh Hermann Tilke dan mulai dibangun pada Maret 2013 dengan biaya 2 miliar Baht (sekitar Rp740 miliar). Dibuka pada 4 Oktober 2014, sirkuit ini memiliki panjang 4.554 meter dan 12 tikungan.
- Lokasi: Buriram, Thailand
- Panjang: 4,554 km
- Jumlah tikungan: 12
2. Sirkuit Losail, Qatar
Sirkuit Internasional Losail, yang terletak di luar Lusail, utara Doha, Qatar, dibangun dalam waktu sekitar satu tahun dengan biaya $58 juta (sekitar Rp900,6 miliar). Dibuka pada 2004, sirkuit sepanjang 5,380 km ini menggelar balapan pertama Grand Prix sepeda motor dan dilengkapi rumput buatan untuk mencegah pasir gurun. Trek lurus utamanya memiliki panjang lebih dari 1 km.
- Lokasi: Doha, Qatar
- Panjang: 5,380 km
- Jumlah tikungan: 16
3. Sirkuit Motegi, Jepang
Mobility Resort Motegi, yang sebelumnya dikenal sebagai Twin Ring Motegi, terletak di kota Hiyama Motegi, Distrik Haga, Tochigi, Jepang. Dibangun oleh Honda pada 1997 untuk menggelar Indycar di Jepang, sirkuit ini juga digunakan sebagai laboratorium bagi Honda. Pada 1 Maret 2022, seiring dengan perayaan ulang tahun ke-25, nama sirkuit ini berubah menjadi Mobility Resort Motegi.
- Lokasi: Motegi, Jepang
- Panjang: 4,801 km
- Jumlah tikungan: 14
4. Sirkuit Mandalika, Indonesia
Sirkuit Internasional Mandalika, yang terletak di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Indonesia, memiliki panjang 4,301 km dengan 17 tikungan. Sirkuit ini memperoleh homologasi kelas A dari FIM.
- Lokasi: Lombok, Indonesia
- Panjang: 4,301 km
- Jumlah tikungan: 17
5. Sirkuit Phillip Island, Australia
Sirkuit Grand Prix Phillip Island, yang terletak di Pulau Phillip, Australia, memiliki panjang 4,445 km dan telah beroperasi sejak 1928. Sirkuit ini telah menyelenggarakan berbagai balapan, termasuk Grand Prix Australia, MotoGP, World Superbike, dan sejumlah balapan lokal lainnya.
- Lokasi: Phillip Island, Australia
- Panjang: 4,445 km
- Jumlah tikungan: 12
6. Sirkuit Sepang, Malaysia
Sirkuit Internasional Sepang, yang saat ini dikenal sebagai Sirkuit Internasional Petronas Sepang terletak di Sepang, Selangor, Malaysia, sekitar 45 km dari Kuala Lumpur. Sejak 1999 hingga 2017, sirkuit ini menjadi tuan rumah Grand Prix Malaysia Formula 1. Selain F1, Sepang juga pernah menyelenggarakan A1 Grand Prix, Grand Prix Sepeda Motor Malaysia, dan berbagai acara otomotif lainnya.
- Lokasi: Sepang, Malaysia
- Panjang: 5,543 km
- Jumlah tikungan: 15
Baca juga: Jadwal lengkap tes pramusim MotoGP 2025
Baca juga: Jadwal balap MotoGP 2025, Mandalika tuan rumah seri ke-18
Baca juga: Martin sebut perubahan pola pikir jadi kuncinya raih gelar juara dunia
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024