Moskow/Kiev (ANTARA) - Rusia sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk menempatkan rudal jarak menengah dan jarak pendek di Asia jika rudal Amerika Serikat (AS) muncul di kawasan yang sama.

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Rusia Sergei Ryabkov, seperti dilaporkan media lokal pada Senin (25/11).

"Kemunculan sistem (rudal) AS semacam itu di kawasan mana pun di dunia akan menentukan langkah kami selanjutnya, termasuk di bidang organisasi respons militer dan militer-teknis," kata Ryabkov kepada wartawan.

Ryabkov menyampaikan pernyataan itu ketika ditanya apakah Rusia mempertimbangkan kemungkinan untuk menempatkan rudal jarak menengah dan jarak pendek di Asia.

Diplomat Rusia itu juga mengatakan bahwa pangkalan AS di Eropa, termasuk situs-situs di mana senjata nuklir taktis ditempatkan, tidak mendapat pengecualian dalam daftar target potensial bagi Rusia jika terjadi konflik militer.

Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada Senin mengumumkan bahwa pasukan Ukraina melancarkan serangkaian serangan sepanjang malam terhadap "fasilitas-fasilitas penting" di tiga daerah di Rusia bagian barat.

Sebuah depot minyak di daerah Kaluga menjadi sasaran dalam serangan tersebut, kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan di Facebook, yang juga menyebutkan bahwa dampak dari serangan terhadap target-target lain di daerah Bryansk dan Kursk masih dievaluasi.

Pewarta: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024