Hangzhou (ANTARA) - Gelaran pertama pameran ekonomi ketinggian rendah (low-altitude economy) China menampilkan deretan inovasi teknologi mutakhir dan menunjukkan arah baru bagi pengembangan industri.

Diselenggarakan oleh Asosiasi Transportasi Udara China (China Air Transport Association/CATA) di Shaoxing, Provinsi Zhejiang, China timur, pada Sabtu (23/11) hingga Senin (25/11).

Ajang pameran itu memamerkan lebih dari 500 drone, pesawat listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal (electric vertical takeoff and landing/eVTOL), serta helikopter, menurut CATA.

Ekonomi ketinggian rendah merupakan konsep ekonomi yang mengandalkan ruang udara ketinggian rendah, melibatkan penerbangan ketinggian rendah, pariwisata udara, transportasi penumpang, layanan penerbangan umum, serta penelitian dan pendidikan ilmiah.

Di antara deretan produk dan teknologi yang dipajang di pameran itu, sebuah drone tertambat (tethered) berhasil mencuri perhatian.

Berkat kemampuannya melayang dalam durasi yang lama, drone yang ditenagai oleh kabel tertambat sepanjang 100 meter itu berpotensi digunakan dalam komunikasi darurat, penerangan, dan bantuan lalu lintas.

Menurut pihak pengembangnya, produk itu mencatatkan ketinggian tertambat maksimum sekitar 300 meter dan daya tahan maksimum selama 24 jam, dan dapat beroperasi dengan stabil dalam kondisi-kondisi khusus, seperti pada ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut dan angin kencang.

"Dengan pesatnya perkembangan drone, Sistem Satelit Navigasi BeiDou, komunikasi 5G, dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence), ekonomi ketinggian rendah China memasuki fase baru dalam penerapannya secara luas," tutur Xiang Jinwu, akademisi dari Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering), di pameran tersebut.

Hingga akhir tahun lalu, skala ekonomi ketinggian rendah China ditaksir mencapai lebih dari 500 miliar yuan (1 yuan = Rp2.195), dengan skalanya diperkirakan akan melonjak ke angka 2 triliun yuan pada 2030 mendatang, menurut Administrasi Penerbangan Sipil China (Civil Aviation Administration of China).


Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2024