Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI) merancang pembinaan atlet padel melalui kompetisi liga padel untuk melahirkan talenta-talenta unggulan yang bisa bersaing hingga ke level mancanegara.
"Yang paling penting kami merumuskan dan akan menjalankan liga. Jadi kami akan membuat sirkuit dan meniru bagaimana Premier Padel menjalankan liga dan sirkuit," kata Ketua Umum PBPI Galih Kartasasmita ketika dihubungi melalui saluran telpon di Jakarta, Selasa.
Pembinaan atlet melalui kompetisi liga telah disepakati jajaran pengurus PBTI bersama anggota atau pengurus provinsi (pengprov) melalui rapat kerja nasional yang digelar untuk pertama kalinya.
Galih menjelaskan, liga padel akan dijalankan di masing-masing pengprov yang sudah terbentuk yaitu Daerah Khusus Jakarta, Jawa Barat, Banten, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.
"Jadi liga dimainkan di pengprov-pengprov yang ada dan kami menentukan ada kompetisi major-nya yang mungkin bisa berlangsung di Jakarta atau Bali," ujarnya.
Baca juga: PBPI bakal promosikan padel lewat kalangan selebriti dan olahragawan
Galih mengatakan, selain merancang liga, pihaknya juga menyiapkan sistem penilaian atau ranking untuk para atlet padel.
Sistem ranking tersebut, kata dia, akan diterapkan pada kejuaraan daerah yang digelar pengprov ketika liga dan maupun kejuaraan nasional dijalankan.
Ia menjelaskan, ranking atlet akan tercatat selama satu tahun kompetisi. Ranking tersebut akan masuk ke sistem PBPI yang terhubung ke sistem ranking Federasi Padel Internasional (FIP).
Galih menambahkan, ranking atlet akan menjadi acuan untuk menentukan atlet-atlet yang bisa dikirim untuk mengikuti kompetisi internasional.
"Jadi dengan ini kami bisa melihat betul mana yang juara Bali, mana yang juara Jakarta, yang juara Banten, dan seterusnya," ujarnya.
Baca juga: PBTI intens komunikasikan padel agar masuk eksibisi Asian Games
Baca juga: Rakernas pertama, PBPI matangkan struktur-program pengembangan padel
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024