Jakarta (ANTARA) - Meja kerja berdiri semakin populer sebagai cara mengurangi risiko kesehatan akibat duduk terlalu lama, namun penelitian baru menunjukkan bahwa berdiri dalam waktu lama mungkin tidak sepenuhnya bermanfaat.
Dikutip dari Medical Daily, Selasa, sebuah studi terbaru memperingatkan bahwa berdiri terlalu lama tanpa jeda dapat berdampak negatif pada tekanan darah.
Dalam penelitian tersebut, para peneliti dari Universitas Turku menggunakan akselerometer yang dipasang pada paha untuk memantau aktivitas fisik 156 karyawan yang mendekati usia pensiun.
Baca juga: Berdiri enam jam sehari kurangi risiko obesitas
Tekanan darah mereka dilacak menggunakan perangkat portabel yang mengukur setiap 30 menit selama 24 jam.
Dengan alat pelacak aktivitas, para peneliti mencatat waktu berdiri, aktivitas fisik ringan hingga sedang-berat, serta perilaku sedentari (diam) peserta selama jam kerja, waktu luang, dan hari libur kerja.
“Alih-alih satu kali pengukuran, tekanan darah selama 24 jam adalah indikator yang lebih baik tentang bagaimana tekanan darah memberi tekanan pada jantung dan pembuluh darah sepanjang hari dan malam. Jika tekanan darah sedikit tinggi sepanjang hari dan tidak cukup turun pada malam hari, pembuluh darah mulai mengeras, dan jantung harus bekerja lebih keras untuk mengatasi tekanan yang meningkat. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular,” ujar peneliti Jooa Norha dalam sebuah siaran pers.
Baca juga: Berdiri terlalu lama berkaitan dengan risiko penyakit jantung
Analisis tersebut mengungkapkan bahwa berdiri terlalu lama dapat meningkatkan tekanan darah. Peneliti mengaitkan hal ini dengan respons tubuh yang meningkatkan sirkulasi darah ke tungkai bawah.
Meski sirkulasi meningkat, tubuh juga menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan kekuatan pompa jantung.
“Meja kerja berdiri dapat memberikan variasi dari duduk di kantor, tetapi terlalu lama berdiri bisa berbahaya. Sebaiknya mengambil jeda dari berdiri selama hari kerja, misalnya dengan berjalan setiap setengah jam atau duduk untuk beberapa waktu,” kata Norha.
Baca juga: Penyebab risiko kena osteoartritis lutut jadi lebih tinggi
Pekerjaan sedentari itu tidak selalu meningkatkan tekanan darah, tetapi kurangnya aktivitas fisik saat waktu luang dapat memengaruhinya, menurut para peneliti.
“Penting untuk diingat bahwa aktif secara fisik saat bekerja saja tidak cukup. Melakukan berbagai latihan fisik saat waktu luang membantu menjaga kebugaran sehingga beban kerja lebih mudah diatasi. Demikian pula, karyawan dengan pekerjaan yang didominasi posisi duduk harus memastikan mereka mendapatkan cukup olahraga saat waktu luang,” tambah Norha.
Baca juga: Berdiri setiap 60 menit cegah masalah akibat duduk terlalu lama
Baca juga: Duduk terlalu lama waspada kena demensia
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024