Dalam mengantisipasi Nataru ini saya juga akan melihat jika pergerakan mulai banyak, saya akan menambah beberapa pasukan karantina di pos lintas batas untuk memperkuat di masa Nataru ini

Wini, TTU (ANTARA) - Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat M Panggabean mengatakan akan menambah personel Karantina di sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) guna mengantisipasi masuknya makanan olahan dari hewan ternak berkuku belah yang dapat menyebarkan penyakit mulut dan kuku (PMK) menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

“Dalam mengantisipasi Nataru ini saya juga akan melihat jika pergerakan mulai banyak, saya akan menambah beberapa pasukan karantina di pos lintas batas untuk memperkuat di masa Nataru ini,” katanya kepada ANTARA di Pos Lintas Batas Negara Terpadu (PLBNT) Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) NTT, Senin.

Hal ini disampaikannya berkaitan dengan hasil kunjungan kerjanya ke sejumlah PLBN yang ada di Nusa Tenggara Timur yang berbatasan dengan Timor Leste. Sejumlah PLBN itu adalah PLBN Napan dan PLBN Wini di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Saat berkunjung ke PLBN Napan Sahat menyempatkan diri berdialog dan berkoordinasi dengan sejumlah otoritas yang ada di PLBN Napan, mulai dari Badan Perbatasan, Satgas Pamtas, Polisi serta pihak terkait.

Menurut dia, NTT perlu menjaga agar tetap zero dari masuknya PMK, sebab NTT selama ini selalu menjadi pemasok daging sapi ke berbagai daerah di Indonesia, seperti pulau Jawa, Kalimantan dan beberapa wilayah lainnya.

Dia juga mengingatkan kepada petugas di wilayah perbatasan untuk lebih hati-hati menjaga dan mengawal wilayah perbatasan agar tidak ada produk olahan pembawa PMK yang masuk ke Indonesia melalui NTT.

Karena itu untuk program-program nasional ke depannya NTT dikembangkan sebagai salah satu pusat peternakan Indonesia.

"Saya sudah minta ke teman-teman Karantina kalau nanti ada menemukan hewan yang sakit langsung dimusnahkan karena kalau tidak nanti akan lolos masuk ke Indonesia ," ujar dia.

Dia menambahkan karena itu butuh kerja sama semua pihak untuk tidak hanya dari Karantina saja, tetapi juga semuanya yang ada di wilayah perbatasan.

Baca juga: Balai Karantina NTT gagalkan penyelundupan sosis ilegal Timor Leste
Baca juga: NTT terapkan zero risk dalam kebijakan ekspor impor peternakan
Baca juga: Ombudsman NTT dan Karantina Pertanian Kupang koordinasi terkait PMK

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024