Banda Aceh (ANTARA) - Akademisi Universitas Serambi Mekah, Banda Aceh, TM Zulfikar menyatakan pencegahan banjir di Provinsi Aceh bisa dilakukan dengan menjaga kualitas kawasan hutan.
"Hutan yang terjaga mampu menyerap air tanah. Akar pohon di hutan mampu menyerap air dan menyimpan air hujan, sehingga mengurangi aliran ke permukaan yang berpotensi menyebabkan banjir," kata TM Zulfikar di Banda Aceh, Senin.
Mantan Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Aceh tersebut menyebutkan Aceh diprediksi terjadi hujan dengan berbagai intensitas dalam beberapa waktu ke depan.
Baca juga: Akademisi: Rehabilitasi hutan cegah dampak buruk perubahan iklim
Menurut dia, semua wajib siaga agar bencana banjir bisa diminimalkan pada masa musim hujan seperti saat ini. Terutama bagi warga yang bermukim di sepanjang daerah aliran sungai.
Apalagi sekarang ini di beberapa wilayah di provinsi ujung barat Indonesia tersebut menjadi langganan banjir karena kualitas kawasan hutannya semakin berkurang.
"Hutan yang berkualitas berfungsi sebagai penyaring alami, memperlambat aliran air hujan menuju sungai. Hal ini mengurangi debit air sungai meluap yang dapat mencegah banjir luapan," katanya.
Baca juga: LSM: Banjir di Aceh Barat akibat perambahan hutan dan tambang ilegal
Selain itu, kata pemerhati lingkungan hidup tersebut, hutan yang sehat dan berkualitas juga menjadi penjaga ekosistem, sehingga menjadi fungsi alamiah dalam pengaturan siklus hidrologi.
TM Zulfikar mengatakan rehabilitasi atau reforestasi kawasan hutan yang rusak menjadi solusi untuk jangka panjang mengantisipasi bencana banjir. Sedangkan jangka pendeknya, menghentikan perambahan hutan secara masif.
Baca juga: BPBA ajak warga Aceh bersama-sama minimalisasi risiko bencana
"Dan yang terpenting sekarang ini adalah memastikan tidak ada praktik penambangan dan alih fungsi lahan di kawasan hutan lindung. Hal ini untuk memastikan kualitas hutan yang tersisa. Jika tidak, bencana banjir akibat hujan tidak bisa dicegah," kata TM Zulfikar.
Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024