Kediri (ANTARA News) - Belasan ribu warga rela kepanasan untuk mengantre pembagian sedekah uang tunai masing-masing sebesar Rp10.000 di halaman kantor pusat pabrik rokok PT Gudang Garam Tbk (GG), Kediri, Jawa Timur, Sabtu. Dilaporkan tidak kurang 12.500 warga dari beberapa daerah di Kediri dan sekitarnya, mendatangi kantor pusat GG di Jalan Semampir No. 01 Kediri, sejak subuh sekitar pukul 04.30 WIB. "Kalau tidak datang lebih awal, kami kuatir tidak kebagian," kata Katiran (43), warga Desa Pojok, Kecamatan Gringging, Kabupaten Kediri, yang rela mengayuh becak dari rumahnya sejauh 20 kilometer bersama istri dan dua anaknya itu. Ia mengaku, sudah lima kali lebaran ini bersama anak dan istrinya ikut mengantre sedekah yang dikeluarkan pabrik rokok papan atas di Tanah Air tersebut. "Memang harus bersusah payah untuk mendapatkan sedekah ini, termasuk juga harus rela berdesakan, kaki terinjak, anak dan istri tertinggal, karena memang orang yang ingin mendapat sedekah banyak sekali," ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengayuh becak itu. Sementara itu Suminem (55), warga Ngadiluwih, mengaku senang mendapatkan uang sedekah itu meski harus menunggu antrean hingga berjam-jam. "Kalau meminta uang di jalanan atau dari rumah ke rumah dapat uang segini harus menunggu sehari," katanya sambil menunjukkan dua lembar uang pecahan Rp10.000 karena belas kasihan petugas pembagi sedekah. Pemantauan ANTARA di lapangan, diantara para pengantre terdapat warga masyarakat biasa, buruh tani, kuli, tukang becak, dan golongan ekonomi rendah lainnya, selain gelandangan, pengemis, pengamen, dan anak jalanan, masing-masing mendapatkan uang antara Rp10.000 sampai 20.000. Wakil Kepala Humas PT Gudang Garam Tbk Vidya Rahayu Boedianti menyatakan, pihaknya tidak membeda-bedakan golongan masyarakat penerima sedekah karena yang terpenting mereka bersedia mengantre di depan kantor. Menurut dia, jumlah penerima sedekah lebaran tahun ini meningkat sekitar 25 persen dibandingkan dengan penerima lebaran tahun sebelumnya yang berkisar sekitar 9.500 orang. "Uang yang dikeluarkan pihak perusahaan untuk para fakir miskin ini diperkirakan tak kurang dari Rp125 juta," ujarnya. Meski jumlah warga masyarakat yang datang ke GG pada lebaran tahun ini relatif lebih besar, namun antrean lebih tertib dan terkendali. Pada lebaran tahun 2005 lalu, puluhan warga masyarakat pingsan, terutama dari kalangan perempuan lanjut usia setelah terhimpit ribuan massa pengantre sedekah. Bahkan beberapa tahun sebelumnya, dilaporkan seorang warga meninggal dunia dalam peristiwa di tempat yang sama. "Sekarang belum satupun ada warga yang kami gotong kemari, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya," kata Basuki, petugas posko kesehatan yang berada di pintu masuk Jalan Semampir. Selain terdapat puluhan personil TNI dan Polri, tampak pula satu unit mobil PMK dan dua unit mobil ambulance turut disiagakan dalam pembagian sedekah tersebut.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006