Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan belum mendengar kabar perusahaan raksasa minyak dunia, Shell akan menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Indonesia.
"Belum saya dengar, belum ada," kata dia di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan kabar tersebut merupakan kabar yang belum terbukti kebenarannya.
"Jangan kabar burung lah, insyaAllah baik-baik saja," katanya.
Sebelumnya, Perusahaan migas Shell Indonesia membantah akan menutup seluruh unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia.
Baca juga: Bahlil sebut RI segera ekspor prekursor untuk Tesla
"Shell Indonesia menginformasikan bahwa informasi yang beredar terkait rencana Shell untuk menutup seluruh SPBU di Indonesia adalah tidak benar," kata Vice President Corporate Relations Shell Indonesia Susi Hutapea saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu (24/11).
Ia mengatakan Shell masih berfokus pada kegiatan operasi SPBU.
Berdasarkan data di laman resmi Shell, perusahaan migas yang bergerak di bisnis hulu dan hilir itu memiliki jaringan lebih dari 170 SPBU di Indonesia.
Meski demikian, Shell enggan berkomentar lebih jauh mengenai spekulasi yang terjadi di pasar.
Kami tidak dapat berkomentar atas spekulasi yang terjadi di pasar. Shell Indonesia tetap berfokus pada kegiatan operasi SPBU untuk para pelanggan kami," ujarnya.
Baca juga: Bahlil tekankan hilirisasi sebagai syarat utama perpanjangan PKP2B
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024