Kalau bagi PGRI tidak ada salah satu sistem model PPDB yang terbaik, yang terbaik adalah bagaimana mengakui dan menilai kemampuan siswa secara utuh
Jakarta (ANTARA) - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengingatkan pemerintah untuk menyiapkan Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) nantinya harus menilai kemampuan siswa secara holistik.
“Kalau bagi PGRI tidak ada salah satu sistem model PPDB yang terbaik, yang terbaik adalah bagaimana mengakui dan menilai kemampuan siswa secara utuh,” kata Sekjen PB PGRI Dudung Abdul Qadir.
Menurutnya, ujian nasional dapat menjadi salah satu syarat dalam sistem penerimaan peserta didik dengan persentase yang telah ditentukan dari total nilai keseluruhan siswa untuk dapat diterima di tiap sekolah tujuan.
Sementara untuk melengkapi persentase tersebut, ia menambahkan pemerintah dapat menggabungkannya dengan sistem PPDB jalur zonasi sehingga tiap RT dalam rentang radius tertentu dari sekolah tujuan juga memiliki poin nilai yang akan digabungkan dengan nilai UN siswa.
Dengan begitu, lanjutnya, kedekatan jarak rumah dengan sekolah serta nilai UN peserta didik sama-sama memiliki persentase untuk menentukan kelulusan yang bersangkutan di sekolah tujuan.
“Jadi anak-anak hebat dengan prestasinya ketika ingin masuk ke sekolah yang bagus, terus lihat jaraknya masih dekat dari rumah mereka ya masih memiliki kesempatan untuk lulus karena dibuka ruang untuk itu, tidak hanya zonasi,” imbuh Dudung.
Ia pun menyampaikan optimistis PGRI kepada Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang kini mengemban tanggung jawab untuk mengurai permasalahan terkait sistem penerimaan peserta didik baru tersebut.
“Dan memperbaiki sistemnya ini tidak sulit. Kalau nggak bisa, tinggal ngomong sama Pak Gibran,” ujarnya.
Baca juga: Menko PMK segera bahas usulan penghapusan zonasi sekolah
Baca juga: Wapres minta sistem zonasi sekolah dihilangkan
Baca juga: Sekolah swasta gratis tak terapkan zonasi dan batas usia
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024