Jakarta (ANTARA) - Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI menyatakan bahwa pengembangan kompetensi aparatur sipil negara (ASN) di daerah tertinggal perlu ditingkatkan untuk memastikan pelayanan publik berkualitas.
"Dengan ASN yang kompeten, profesional, dan handal maka dapat memastikan layanan publik berkualitas dan merata," kata Deputi Bidang Kajian dan Inovasi Manajemen Aparatur Sipil Negara LAN RI Agus Sudrajat di Jakarta, Senin.
Baca juga: Menpan RB: NFLF upaya tingkatkan kompetensi ASN
Menurut dia, kompetensi pegawai ASN di daerah tertinggal perlu ditingkatkan supaya pelayanan kepada masyarakat tidak jauh berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia.
Untuk itu, kata Agus, LAN RI terus fokus mengembangkan kompetensi ASN di daerah tertinggal karena dengan meningkatnya kompetensi pegawai maka diharapkan dapat membawa daerah itu menjadi maju.
Agus mengatakan ASN di daerah tertinggal juga harus menjadi fasilitator bagi investor yang akan masuk ke daerah itu supaya dapat meningkatkan pembangunan ekonomi lokal.
"Dengan kompetensi yang memadai, mereka dapat berperan dalam mempercepat masuknya investasi dan mendorong program-program unggulan daerah," tuturnya.
Selain itu, kata Agus, para ASN juga perlu beradaptasi terhadap transformasi digital yang saat ini terus berkembang secara cepat karena melalui digitalisasi juga bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Pegawai ASN harus mampu menguasai literasi digital, analisis data, dan pemanfaatan teknologi agar mampu memberikan layanan secara cepat, transparan, dan terukur," katanya.
Baca juga: LAN RI: Kunci transformasi digital ada pada ASN
Sebelumnya, Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq mengatakan bahwa kunci transformasi digital di Indonesia berada pada tangan aparatur sipil negara (ASN), oleh karena itu perlu ada keterampilan pada bidang tersebut.
"Untuk bertransformasi digital, ASN harus menguasai skill (keterampilan) digital, dan yang paling penting dalam cara berfikir digital," kata Taufiq Jumat (25/110).
Menurut dia, Indonesia menjadi negara yang memiliki potensi digital luar biasa, bahkan pada 2020, Pemerintah telah merancang strategi nasional kecerdasan artifisial 2020-2045 sebagai arah kebijakan teknologi AI nasional.
Ia menjelaskan bahwa dengan sudah adanya rancangan tersebut maka ASN sebagai pelayan masyarakat harus memiliki keterampilan digital, oleh karena itu perlu dukungan.
Taufiq mengatakan transformasi digital ini merupakan upaya Pemerintah untuk mendorong agar ekonomi digital di Indonesia tumbuh mengingat potensinya cukup besar.
Baca juga: LAN sediakan pembelajaran terintegrasi untuk tingkatkan kompetensi ASN
Baca juga: LAN RI bersama J.Clair berbagi terkait digitalisasi pelayanan publik
Baca juga: LAN RI: Kepemimpinan kolaboratif upaya percepat transformasi digital
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024