Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat enam poin menjadi Rp11.680 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp11.686 per dolar AS.
"Rupiah bergerak menguat terhadap dolar AS setelah pada hari sebelumnya (Senin, 18/8) mengalami koreksi. Penguatan rupiah ini cenderung masih terbatas karena belum adanya sentimen yang cukup kuat untuk mendorong kenaikan lebih tinggi," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra.
Menurut dia, pelaku pasar keuangan di Indonesia mengharapkan hasil sidang sengketa hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 tidak akan berkepanjangan sehingga transisi menuju pemerintahan baru berjalan lancar.
"Yang dibutuhkan investor yakni kepastian investasi, diharapkan transisi berjalan lancar," katanya.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, salah satu faktor yang ikut mendorong penguatan nilai tukar rupiah adalah terapresiasinya beberapa mata uang negara Asia terhadap dolar AS, termasuk di antaranya won Korea Selatan dan baht Thailand.
"Laju rupiah diharapkan dapat melanjutkan penguatannya pada Selasa ini seiring masih adanya sentimen positif dari global," katanya.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014